
Regional
Shenny Fierdha
JAKARTA
Menyusul ditutupnya Masjid Al Aqsa sejak Jum'at lalu, ratusan masyarakat Makassar menggelar aksi di Monumen Mandala, Makassar, Jum'at (21/7). Menurut Ketua Komisi Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Mujetaba Mustafa, aksi ini dilakukan untuk memberikan dukungan kepada Palestina dan mendorong pemerintah mengadvokasi warga Palestina.
“Kita menagih kebijakan luar negeri yang bebas aktif. Bebas tidak terikat negara manapun tapi aktif memberikan advokasi dan pembelaan terhadap segala bentuk penindasan di muka bumi seperti amanah Undang-Undang Dasar,” kata Mujetaba kepada Anadolu Agency, Jum'at (21/7).
Mujetaba juga menegaskan, penyampaian aspirasi ini dipengaruhi oleh apa yang terjadi di Masjid Al Aqsa. "Kalau Masjid Al Aqsa masih ditutup sampai minggu depan, kami akan turun dalam jumlah yang lebih besar,” tegasnya.
Sebagai sesama umat Muslim, menurutnya, aksi ini merupakan panggilan nurani untuk menjaga kiblat pertama kaum muslim itu. Sebab, tanggung jawab menjaga Masjid Al Aqsa bukan hanya di tangan pemerintah Palestina, tapi juga seluruh umat Islam.
“Semoga ada tindakan nyata dari Indonesia untuk merespon peristiwa penutupan Masjid Al Aqsa. Ini teriakan kepada pemerintah Indonesia yang rakyatnya mayoritas Muslim supaya masjid suci ini diperjuangkan agar bisa dipakai beribadah lagi,” tutupnya.
Aksi yang dilangsungkan selepas solat Ashar dan berakhir sekitar pukul 17.00 WITA ini dihadiri oleh sejumlah kelompok antara lain Pemuda Muhammadiyah, Front Pembela Islam, Forum Umat Islam Bersatu, dan Aksi Cepat Tanggap.
Selain di Makassar, aksi serupa juga terjadi di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung dan Jakarta yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap nasib masyarakat Palestina.