Dunia

Kaisar Jepang dinobatkan dalam upacara tradisional kuno

Kaisar Naruhito mengambil alih tahta dari ayahnya yang telah berkuasa selama 30 tahun

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 22.10.2019 - Update : 25.10.2019
Kaisar Jepang dinobatkan dalam upacara tradisional kuno Kaisar Jepang Naruhito dalam acara penobatannya di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 22 Oktober 2019. (Reuters /Issei Kato/Pool-Anadolu Agency)

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA

Kaisar baru Jepang secara resmi dinobatkan pada Selasa dalam sebuah upacara tradisional bergaya kuno.

Dibalut jubah oranye gelap rancangan bergara abad ke-19, Kaisar Naruhito, 59, berdiri di dalam takhta kekaisaran Takamikura setinggi 6,5 meter selama upacara yang disaksikan oleh hampir 2.000 tamu dari 190 negara, lansir Kyodo News.

Naruhito mengambil alih tahta dari ayahnya pada 1 Mei.

"Saya berjanji dengan ini bahwa saya akan bertindak sesuai dengan konstitusi dan memenuhi tanggung jawab saya sebagai simbol negara dan persatuan rakyat Jepang," kata kaisar berusia 59 tahun itu.

Istrinya, Permaisuri Masako, berdiri di sampingnya di dalam takhta dengan bentuk yang sama.

"Saya selalu berharap untuk kebahagiaan rakyat dan kedamaian dunia, mengalihkan pikiran saya kepada orang-orang dan berdiri di samping mereka," tambah Naruhito.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memimpin undangan dari pihak pemerintah di dalam ruangan negara Matsu-no-Ma di Istana Kekaisaran Jepang, tempat upacara diadakan.

"Kami akan melakukan upaya terbaik kami untuk menciptakan masa depan yang damai dan cerah penuh harapan bagi Jepang," kata Abe, yang memimpin para tamu bersorak agar kaisar diberi umur panjang.

Ayah dan pendahulu Naruhito, Kaisar Akihito, 85, telah secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada April dan mengakhiri kekuasaannya yang berlangsung selama 30 tahun.

Akihito adalah raja Jepang pertama yang turun tahta dalam 202 tahun sejarah kekaisaran Jepang.

Dia naik ke tahta pada usia 55 tahun ketika ayahnya Kaisar Hirohito meninggal pada 7 Januari 1989.

Untuk memperingati upacara tersebut, pemerintah Jepang memberikan grasi kepada lebih dari setengah juta pelaku kriminal ringan.

Menjelang upacara penobatan, tornado besar menghantam sejumlah wilayah di Jepang, menewaskan puluhan orang dan menghancurkan properti bernilai jutaan dolar.

Hujan yang turun sejak pagi hari memaksa Istana Kekaisaran untuk memindahkan upacara penobatan ke dalam ista

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.