Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan berpidato dalam Forum Bisnis Turki-Inggris ke-10 di Istanbul, Turki pada 4 September 2019. (Onur Çoban - Anadolu Agency)
Jakarta Raya
Gokhan Ergocun
ANKARA
Ekspor Turki ke Inggris diperkirakan akan menurun sekitar USD2,4 miliar hingga USD3 miliar di tengah ketidakpastian Brexit.
Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan mengemukakan bahwa negaranya akan mengambil sejumlah langkah untuk meminimalkan kerugian.
Menurut Pekcan, jika Brexit terealisasi tanpa kesepakatan, maka volume perdagangan kedua negara akan terdampak.
"Kami memperkirakan sektor yang paling terkena dampak adalah tekstil dengan kerugian perdagangan senilai USD1,3 miliar, otomotif dengan kerugian senilai USD1,2 miliar, dan produk elektronik senilai USD500 juta," papar Pekcan, saat berpidato di Forum Bisnis Turki-Inggris ke-10 di Istanbul.
Forum ini diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Turki-Inggris (TBCCI) dan bekerjasama dengan Kantor Investasi Turki dan Dewan Hubungan Ekonomi Asing (DEIK).
Pekcan optimistis Inggris dan Turki mampu mengubah kesulitan menjadi peluang.
Dia menginginkan hubungan ekonomi kedua negara akan terus berkembang, bahkan setelah Brexit.
Pada 2018, volume perdagangan antara kedua negara mencapai USD18,5 miliar, dengan ekspor dari Turki sebesar USD11 miliar dan impor USD7,4 miliar.
Inggris adalah salah satu mitra dagang asing terpenting sekaligus tujuan ekspor utama Turki.
"Jika Brexit tanpa kesepakatan terealisasi, ini akan membuat bisnis Turki berada di posisi yang sulit," kata dia lagi.
