Dunia

Indonesia klaim penurunan deforestasi di forum FAO

Terakhir kali Indonesia berbicara dalam forum serupa adalah 15 tahun lalu

Hayati Nupus  | 19.07.2018 - Update : 19.07.2018
Indonesia klaim penurunan deforestasi di forum FAO Seorang penduduk setempat melakukan survei kerusakan di Suaka Margasatwa Rawa Singkil di Trumon, Aceh Selatan karena kegiatan pembukaan lahan ilegal di Aceh, Indonesia pada tanggal 06 Maret 2018. Hutan hujan konservasi seluas 82.000 hektar adalah bagian dari Ekosistem Leuser. Perambahan terus menerus telah memotong hutan menjadi 77.000 hektar. ( Junaidi Hanafiah - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA

Pemerintah menyampaikan bahwa angka deforestasi di Indonesia menurun beberapa tahun belakangan, Kamis, dalam forum Committee on Forestry (COFO) 2018, di kantor pusat Food and Agriculture Organization of the United Nation (FAO), di Roma, Italia.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa sepanjang 2015-2016 dan 2016-2017 angka deforestasi itu menjadi 0,63 dan 0,48 juta hektar.

“Serangkaian tindakan korektif telah menunjukkan hasil positif, terutama keberpihakan secara sangat nyata kepada masyarakat banyak, sekaligus pemerintah menjadi simpul negosiasi kepentingan stakeholders kehutanan,” ungkap Menteri Siti, Kamis, di Roma, Italia, seperti dalam siaran pers.

Angka deforestasi hutan ini berbeda ketimbang periode sebelumnya. Sepanjang 1996-2000, Indonesia mengalami deforestasi sebesar 3,5 juta hektar per tahun. Angka ini sempat menurun pada 2002-2014 dan kembali meningkat pada 2014-2015 sebesar 1,09 hektar.

Menteri Siti mengatakan upaya pencegahan deforestasi dan degradasi itu di antaranya lewat kebijakan strategis moratorium pemberian izin baru pada hutan primer dan lahan gambut, seperti yang tercantum dalam buku The State of Indonesia’s Forest 2018. Buku ini memuat perkembangan kebijakan pengelolaan hutan Indoneseia sepanjang 2015 hingga pertengahan 2018.

Selain itu, kata Siti, pemerintah juga memberikan masyarakat akses hutan agar dapat dikelola secara lestari lewat Perhutanan Sosial. Hingga Juni 2018, luas perhutanan sosial mencapai 1,7 juta hektar dengan dikelola 384 ribu keluarga.

Cara ini, ungkap Siti, sekaligus membantu menyelesaikan beragam konflik penggunaan lahan, memantau izin dan penegakan hukum.

The State of Indonesia’s Forest 2018 menyebut, 63 persen wilayah Indonesia atau 12,6 hektarnya merupakan kawasan hutan. Pemerintah mengelola kawasan hutan tersebut dengan melibatkan masyarakat dan masyarakat adat.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Direktur Jenderal FAO Daniel Gustafson, Duta Besar Norwegia dan Duta Besar Uni Eropa untuk Italia, juga sejumlah pakar kehutanan dari berbagai negara.

Terakhir kali Indonesia berbicara dalam forum serupa adalah 15 tahun lalu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın