Dunia, Ekonomi

Indonesia genjot ekspor rempah-rempah ke Belanda

Kayu manis dari Indonesia menguasai 47,2 persen dari total impor Belanda

Muhammad Nazarudin Latief  | 25.07.2019 - Update : 25.07.2019
Indonesia genjot ekspor rempah-rempah ke Belanda Ilustrasi: Kayu manis. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Indonesia mengincar pasar Belanda dan negara Eropa lain untuk produk rempah-rempah dan herbal lain.

Diretur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan produsen Indonesia harus terus meningkatkan mutu bumbu dan rempah agar dapat memenuhi standar Uni Eropa.

“Itu kunci untuk memenangkan pasar Belanda dan Eropa,” ujar Arlinda saat berkunjung ke importir rempah-rempah Indonesia, Verstegen Spices & Sauces BV di Den Haag, Belanda.

Verstegen Spices & Sauces BV merupakan perusahaan produsen dan importir Belanda yang bergerak di sektor rempah-rempah. Perusahaan ini mendistribusikan di Belanda dan seluruh Eropa.

“Verstegen konsern pada keamanan pangan dan kualitas produk,” ujar Arlinda, melalui siaran pers, Kamis. “Mereka mempunyai sertifikat The British Retail Consortium (BRC), The International Featured Standards (IFS), serta sertifikat produk organik dan halal.”

Verstegen Spices & Sauces BV telah mengimpor rempah-rempah dari Indonesia selama lebih dari 20 tahun yang nilainya mencapai 30 persen dari total impornya.

Perusahaan ini juga aktif dalam keanggotaan perkumpulan pemangku kepentingan yang peduli terhadap keberlanjutan rempah-rempah (Sustainable Spices Initiative/SSI).

Belanda merupakan salah satu pasar potensial bagi produk rempah-rempah asal Indonesia.

Data dari Kementerian Perdagangan pada 2018 ekspor rempah-rempah Indonesia ke dunia mencapai USD31,2 juta. Sementara, pada triwulan ke II 2019 ekspor rempah-rempah Indonesia ke Belanda tercatat sebesar USD12,6 juta.

Ekspor rempah-rempah Indonesia ke Belanda terdiri dari beberapa macam antara lain kayu manis, lada putih dan hitam, pala, vanila, jahe, kunyit, serta daun salam.

Di antara jenis tersebut ada beberapa yang mendominasi pasar yaitu kayu manis yang menguasai 47,2 persen dari total impor Belanda dari dunia pada triwulan I 2019.

Dengan tren impor sebesar 57,0 persen per tahun selama tiga tahun terakhir, potensi pasar komoditas ini di Belanda masih sangat besar.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın