Hamas serahkan jenazah sandera Israel di tengah kesepakatan gencatan senjata Gaza
Perdana Menteri Israel mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah Sersan Staf Itay Chen
ISTANBUL
Kelompok Palestina Hamas pada Selasa malam menyerahkan jenazah seorang sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sebagai bagian dari pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Militer Israel dalam pernyataannya mengatakan, sebuah peti berisi jenazah sandera telah diserahkan kepada ICRC dan sedang dalam perjalanan menuju pasukan Israel di Jalur Gaza.
Kantor Perdana Menteri Israel kemudian mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah Sersan Staf Itay Chen, seorang prajurit Israel yang sebelumnya dinyatakan hilang, dan proses identifikasinya telah selesai.
“Pemerintah Israel turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga Chen dan seluruh keluarga para sandera yang gugur,” demikian pernyataan resmi pemerintah Israel.
Sebelumnya, Hamas menyatakan bahwa jenazah Chen ditemukan di bawah reruntuhan di sebelah timur Distrik Shejaiya, Kota Gaza, di dalam area yang disebut sebagai “garis kuning” — zona penarikan pertama yang diatur dalam tahap awal kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 10 Oktober.
“Garis kuning” memisahkan wilayah timur yang masih berada di bawah kendali militer Israel dari wilayah barat yang diperbolehkan untuk dilalui warga Palestina.
Menurut Hamas, hingga kini kelompok tersebut telah membebaskan 20 sandera Israel dalam keadaan hidup dan mengembalikan 21 dari total 28 jenazah sandera, sebagian besar warga Israel, di bawah perjanjian gencatan senjata tersebut.
Namun pihak Israel sebelumnya menyatakan bahwa salah satu jenazah yang diterima tidak cocok dengan identitas sandera yang masih hilang.
Israel mengaitkan dimulainya tahap kedua perundingan gencatan senjata dengan penyerahan seluruh jenazah sandera, sementara Hamas menegaskan bahwa proses itu memerlukan waktu karena kerusakan besar akibat serangan militer Israel selama dua tahun terakhir di Gaza.
Tahap pertama kesepakatan mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina, serta rencana pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa keterlibatan Hamas.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 69.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 170.000 lainnya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
