
WASHINGTON
Gedung Putih pada Selasa menyatakan penolakannya terhadap usulan pada KTT para pemimpin Arab untuk membangun kembali Gaza, dengan alasan bahwa usulan tersebut tidak mengatasi "realitas" saat ini di daerah kantong yang dilanda perang tersebut.
"Usulan saat ini tidak membahas kenyataan bahwa Gaza saat ini tidak dapat dihuni dan penduduknya tidak dapat hidup secara manusiawi di wilayah yang tertutup puing-puing dan persenjataan yang belum meledak," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Brian Hughes dalam pernyataan melalui email kepada Anadolu.
"Presiden (Donald) Trump tetap pada visinya untuk membangun kembali Gaza yang bebas dari Hamas. Kami berharap adanya pembicaraan lebih lanjut untuk membawa perdamaian dan kesejahteraan ke wilayah tersebut," imbuh dia.
KTT darurat Liga Arab di Kairo pada Selasa mengadopsi rencana rekonstruksi Mesir senilai USD53 miliar untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa menggusur warga Palestina dari tanah mereka.
KTT tersebut menyoroti bahwa mereka menugaskan komite hukum Arab untuk mempelajari klasifikasi pemindahan warga Palestina sebagai bagian dari kejahatan genosida.
Dia juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian internasional di Tepi Barat dan Gaza, dengan tujuan mendukung cakrawala politik “untuk mewujudkan negara Palestina.”
Usulan Arab tersebut muncul setelah rencana luar biasa Trump untuk "mengambil alih" Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina untuk mengembangkannya menjadi apa yang disebutnya "Riviera Timur Tengah."
Rencananya ditolak oleh dunia Arab dan banyak negara lain, yang menganggapnya sebagai pembersihan etnis.
Hampir 48.400 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 111.000 orang terluka dalam perang brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.
Serangan gencar yang menghancurkan daerah kantong itu dihentikan sementara berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku pada 19 Januari.
Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza pada Minggu karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak untuk memulai negosiasi pada tahap kedua kesepakatan gencatan senjata antara Tel Aviv dan Hamas.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.