Türkİye, Politik, Dunia

Erdogan tarik tentara Turki dari latihan NATO karena dianggap musuh

Insiden yang terjadi di Norwegia itu juga memasang gambar pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk ke dalam daftar musuh

Megiza Soeharto Asmail  | 18.11.2017 - Update : 19.11.2017
Erdogan tarik tentara Turki dari latihan NATO karena dianggap musuh Perwira militer Norwegia yang menunjukkan bahwa Presiden Erdogan bekerja sama dengan musuh dikeluarkan dari tugas dalam latihan NATO. Perintah Komando Militer Perang Umum di Norwegia mengeluarkan sebuah surat permintaan maaf mengenai masalah tersebut. ( Şerife Çetin - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

ANKARA

Turki telah menarik pasukannya dari latihan militer NATO di Norwegia setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa namanya dan juga gambar pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk dimasukkan dalam ‘daftar musuh’.

“Ada sebuah insiden di Norwegia,” kata Erdogan di hadapan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ibu kota Ankara, Jumat.

“Mereka menggunakan grafik musuh di Norwegia. Di bagan itu ada nama saya dan gambar [Mustafa Kemal] Ataturk."

Presiden mengatakan bahwa dia diberitahu tentang masalah tersebut oleh Kepala Staf Umum Jenderal Hulusi Akar dan Menteri Urusan Luar Negeri Omer Celik.

“Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka sudah menarik 40 tentara kita dari sana [Norwegia],” kata Erdogan.

“Saya menyuruh mereka melakukannya secepatnya. Tidak ada sekutu yang seperti itu,” ujar Erdogan.

Berawal dari sebuah daftar

Kegeramanan Erdogan atas insiden di Norwegia itu bermula saat tentara Turki melihat sebuah potret pendiri Turki Ataturk di dalam 'daftar pemimpin yang kejam', saat pelatihan komputer digelar oleh NATO.

Tidak sampai di situ, dalam latihan tersebut, pasukan Turki yang menghadiri latihan Trident Javelin yang diadakan di Norwegia sejak 8-17 November juga mendapati adanya penyebutan Erdogan sebagai ‘kolaborator musuh’.

Tentara Turki pun melaporkan adanya sebuah akun palsu yang dibuat dengan menggunakan nama Erdogan dan diperlihatkan saat simulasi percakapan lewat internet. Di sana ditunjukkan Erdogan sedang berkolaborasi dengan musuh lain.

Permintaan maaf dari NATO

NATO meminta maaf kepada Turki secara tertulis setelah kejadian tersebut.

Kepala NATO meminta maaf kepada Turki setelah seorang pejabat sipil Norwegia diketahui menggambarkan Erdogan sebagai ‘kolaborator musuh’ saat latihan blok di Norwegia.

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang disiarkan pada Jumat, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan: “Saya meminta maaf atas pelanggaran yang telah ditimbulkan. Insiden tersebut merupakan hasil tindakan individu dan tidak mencerminkan pandangan NATO.”

Stoltenberg juga menegaskan bahwa individu yang bersangkutan akan segera dikeluarkan dari latihan oleh Joint Warfare Center, dan NATO akan segera menggelar penyelidikan.

“Dia adalah kontraktor sipil yang diperbantukan oleh Norwegia dan bukan merupakan pegawai NATO. Akan jadi bagi pihak berwenang Norwegia untuk memutuskan tindakan disipliner apapun,” kata dia.

Melalui surat permintaan maaf itu juga, Stoltenberg menyebut Turki sebagai “sekutu NATO yang dihargai, yang memberikan kontribusi penting bagi keamanan sekutu.”

Selain menyampaikan pernyataan tertulisnya, Kepala NATO juga meminta maaf kepada Kepala Staf Umum Turki Jenderal Hulusi Akar, dalam sebuah pertemuan langsung di Halifax International Security Forum di Nova Scotia, Kanada.

Pertemuan tersebut diadakan atas permintaan Stoltenberg, yang meminta maaf atas nama NATO, atas insiden yang terjadi pada latihan tersebut.

Norwegia keluarkan pelaku pencemaran nama Erdogan dan Ataturk

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya Menteri Pertahanan Norwegia, Frank Bakke-Jensen mengungkapkan permintaan maafnya.

“Selama latihan NATO di Joint Warfare Center [JWC] di Stavanger, sebuah pesan simulasi ditunjukkan dalam jaringan internal. Pesan tersebut tidak mencerminkan pandangan atau kebijakan Norwegia dan saya mohon maaf atas isi pesannya.”

Menteri Bakke-Jensen menyebut Turki adalah sekutu penting di NATO dan menambahka “kami menghargai kerja sama yang sudah baik selama ini.”

Melalui pernyataan itu juga, Norwegia menegaskan bahwa kontraktor sipil yang membuat simulasi percakapan itu kini telah dikeluarkan dari pelatihan.

“Warga sipil Norwegia itu sudah dihapus dari latihan oleh JWC sebagai konsekuensi dari insiden tersebut. Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut, dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan penemuan,” kata dia.


Dilaporkan oleh: Baris Gundokan, Cansu Dikme, Serife Cetin, Ilker Girit


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.