Türkİye, Dunia

Erdogan: Target kami organisasi teroris, bukan saudara Kurdi

Erdogan menegaskan tujuan Operasi Mata Air Perdamaian adalah membersihkan wilayah Suriah utara dari teroris

Muhammad Abdullah Azzam  | 10.10.2019 - Update : 11.10.2019
Erdogan: Target kami organisasi teroris, bukan saudara Kurdi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di depan pengurus Partai Keadilan dan Pembangunan di Ankara, Kamis, 10 Oktober 2019 (foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Muhammed Ali Toruntay, Esin Işık

ANKARA 

Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Kamis mengatakan Operasi Mata Air Perdamaian yang digelar negaranya sudah mengalahkan setidaknya 109 anggota teroris sejak operasi tersebut dimulai pada Rabu kemarin.

“Turki bertujuan untuk memastikan semua orang bisa pulang lagi setelah Operasi Mata Air Perdamaian membersihkan wilayah utara Suriah dari teroris,” ungkap Erdogan dalam pertemuan para ketua tingkat provinsi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di ibu kota Ankara.

Erdogan menggarisbawahi bahwa negaranya sedang melawan organisasi teroris, bukan masyarakat Kurdi.

"Kami melawan organisasi teroris, bukan memusuhi saudara-saudara Kurdi kami. Mungkin Turki adalah satu-satunya kekuatan yang hadir di wilayah negara ini demi mempertahankan hak-haknya yang sah," tutur Erdogan.

Presiden Erdogan juga menyayangkan pemimpin rezim Suriah, Bashar al-Assad telah membunuh hampir satu juta orang di Suriah yang merupakan rakyatnya sendiri.

Ketua Partai AK sekaligus Presiden Turki itu menyebut fraksi partainya mempunyai 50 anggota parlemen dari suku Kurdi.

Menurut Erdogan yang terpenting baginya adalah menjadi manusia tanpa melihat asal-usulnya.

"Kami tidak akan terima bila siapa pun tersakiti oleh Operasi Mata Air Perdamaian, terutama warga sipil," kata presiden Turki itu.

"Kami menjamu 300.000 orang Kurdi dari Kobani, Suriah," kata Erdogan, menolak klaim bahwa Turki anti-Kurdi.

"Pintu kami terbuka untuk semua yang akan meninggalkan barisan YPG/PYD dan berusaha melindungi rumah, desa, kota, dan kehormatan mereka sendiri, baik itu Arab, Kurdi atau lainnya," kata Erdogan.

Erdogan menekankan bahwa Turki telah menetralisir 16.000 teroris - 7.500 teroris di Turki, dan 8.500 di luar perbatasannya selama empat tahun terakhir.

Presiden Erdogan memberi sinyal bahwa negaranya akan membersihkan koridor teror sepanjang perbatasan negaranya dari daerah Manbij hingga perbatasan Irak.

Dia mengatakan pasukan Turki akan membersihkan unsur teror yang menghantui warga Suriah selama delapan tahun dan Turki akan menciptakan perdamaian dan ketenangan untuk masyarakat di wilayah tersebut.

Erdogan mengatakan Turki tidak pernah menggunakan organisasi teroris di Suriah, melainkan pihaknya selalu menghancurkan semuanya.

Presiden Erdogan menggarisbawahi rencana operasi militer ini untuk memastikan setiap orang dapat kembali ke rumah mereka sendiri dengan aman.

Erdogan mengungkapkan bahwa Turki berupaya untuk menyelesaikan masalah di Suriah, bahkan ketika krisis Suriah dimulai sejak tahun 2011, dengan jalur demokratis yang menjaga hak-hak semua elemen.

Presiden Erdogan menegaskan tujuan operasi lintas-perbatasan ini adalah mencegah pembentukan negara teroris. Turki sedang berjuang untuk menggagalkan upaya pembentukan negara teroris tersebut.

“Kami mengajak mereka yang menutup mata dari semua perkembangan di Suriah dan terbiasa mengkritik Turki untuk membuka hati nurani mereka serta mematuhi aturan moral,” ujar Erdogan.

Erdogan menjelaskan negaranya tak berniat untuk mencaplok tanah, harta benda, properti milik siapa pun. Begitupun Tentara Nasional Suriah, yang bergerak bersama Turki dalam operasi ini, tidak memiliki niat seperti itu.

"Sejauh ini negara kami telah menahan 17.000 orang terkait Daesh, banyak dari mereka bukan warga negara Turki," kata Erdogan.

"Kami tidak ingin Daesh menjadi masalah kami lagi, dan kami tidak ingin dunia, terutama negara-negara Eropa, menderita akibat tragedi yang disebabkan Daesh,” lanjut Erdogan.

Turki juga akan mencegah militan Daesh di Suriah yang berusaha memasuki wilayahnya.

Presiden Erdogan menjamin kepada seluruh dunia, bila Turki berhasil mengambil kendali wilayah itu maka Daesh tak akan pernah hadir di wilayah tersebut.

Erdogan terhadap operasi militer negaranya dengan melontarkan sejumlah sindiran terhadap negara tersebut.

Menanggapi kritikan Arab Saudi, Erdogan menuturkan pihaknya tak menerima kritikan dari negara tersebut di saat negaranya berusaha mencegah pembentukan koridor teror.

“Biarkan Arab Saudi bercermin dahulu,” tukas dia.

Erdogan mengajak mereka (Arab Saudi) untuk bersikap jujur dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut.

“Siapa yang membuat Yaman seperti ini? Bagaimana dengan kondisi Yaman sekarang? Apakah puluhan ribu orang tidak merenggut nyawa di Yaman? Arab Saudi, Anda harus memperhitungkan ini dahulu,” tanya Erdogan.

“Kalian telah memporak porandakan tempat-tempat (di Yaman). Pertama-tama kalian bertanggung jawab untuk ini,”

Erdogan menegaskan Arab Saudi tak punya hak untuk menjelek-jelekan perjuangan Turki melawan organisasi teroris untuk menciptakan persatuan Suriah.

Selain Arab Saudi, Erdogan juga menangkis kritikan al-Sisi soal operasi Mata Air Perdamaian dengan mengatakan, ' Anda tak berhak berbicara karena Anda adalah pembunuh demokrasi'.

“Anda menyebabkan Mursi, presiden terpilih dengan 52 persen suara, tewas di pengadilan. Dan Anda tak mengizinkan keluarganya menguburkan jasadnya,” kata Erdogan.

Menanggapi pernyataan kutukan al-Sisi terhadap operasi militer Turki, Erdogan menjelaskan bahwa kutukan al-Sisi tak akan berpengaruh apa-apa bagi pihaknya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.