Dunia

Erdogan akan bertemu Trump di Washington pada November

Melalui telepon, Presiden Turki Erdogan, Trump bertukar pandangan tentang masalah bilateral dan zona aman di sebelah timur Eufrat, Suriah

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 07.10.2019 - Update : 07.10.2019
Erdogan akan bertemu Trump di Washington pada November Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan). (Turkish Presidency/Murat Cetinmuhurdar/Handout - Anadolu Agency)

Ankara

Zafer Fatih Beyaz

ANKARA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu setuju untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam kunjungan ke Washington November mendatang.

Menurut Direktorat Komunikasi Turki dalam sebuah pernyataan, Erdogan dan Trump bertukar pandangan melalui percakapan telepon tentang masalah bilateral serta zona aman yang direncanakan di sebelah timur Sungai Eufrat, Suriah utara.

Erdogan menekankan bahwa pembentukan zona aman sangat penting untuk menghilangkan ancaman teror PKK-YPG dan mengembalikan pengungsi Suriah ke negara mereka dengan aman.

Pejabat Turki sebelumnya mengatakan sekitar 2-3 juta warga Suriah yang melarikan diri dari perang bisa dimukimkan kembali di zona aman.

"Turki bertekad untuk melanjutkan perang melawan kelompok teror Daesh di Suriah dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya masalah seperti itu di kawasan tersebut," kata Erdogan.

Dia juga menyatakan kegelisahannya atas kegagalan pejabat militer dan keamanan AS memenuhi persyaratan perjanjian zona aman antara kedua negara.

Pada 7 Agustus, pejabat militer Turki dan AS sepakat untuk mendirikan zona aman di Suriah utara dan mengembangkan koridor perdamaian untuk memfasilitasi pergerakan warga Suriah yang ingin kembali ke rumah mereka.

Perjanjian tersebut juga menetapkan langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk mengatasi masalah keamanan Turki, termasuk membersihkan zona teroris YPG/PKK.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.