Jakarta Raya
JAKARTA
Penasihat Negara Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, menghadiri sidang di pengadilan khusus di Kotapraja Zabuthiri, Naypyitaw, pada Selasa, setelah kesehatannya membaik.
Suu Kyi sakit karena mabuk kendaraan sehingga harus absen dari sidangnya pada Senin kemarin.
“Hari ini Daw Aung San Suu Kyi tampak cukup lega, tetapi dia mengatakan masih agak pusing,” ungkap salah satu kuasa hukumnya, dikutip dari media lokal The Irrawaddy, Selasa.
Kuasa hukumnya mengatakan Suu Kyi diperbolehkan menemui dokter dan semua orang di rumah tempat dia ditahan kembali melakukan tes Covid-19.
Menurut pengacaranya, argumen dalam kasus dugaan penghasutan yang menjerat Suu Kyi didengarkan dalam sidang.
Pengadilan akan memberikan keputusannya pada sidang berikutnya.
Sementara, saksi dari penuntut tidak hadir dalam sidang kasus lainnya pada Selasa ini terkait dugaan pelanggaran pembatasan Covid-19 saat kampanye.
Pengacara Suu Kyi mengatakan sidang kasus tersebut ditunda hingga Selasa pekan depan.
Adapun Suu Kyi yang berada di bawah tahanan rumah sejak kudeta militer pada 1 Februari menghadapi enam dakwaan terkait dugaan pelanggaran pembatasan Covid-19, kepemilikan walkie-talkie, serta penghasutan.
Junta Myanmar juga telah mengajukan empat tuduhan korupsi terhadap Suu Kyi.
Peraih Penghargaan Nobel Perdamaian itu menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 75 tahun.
Myanmar diguncang kudeta sejak 1 Februari di mana militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.
Kelompok pemantau sipil melaporkan sebanyak 1.088 orang tewas sejak militer melakukan kudeta dan 6.449 orang masih ditahan hingga 13 September.