Dunia

AS berharap Israel transparan soal pembunuhan aktivis Turkiye-Amerika di Tepi Barat

'Mitra kami di Israel sedang menyelidiki keadaan apa yang terjadi,' kata Deplu AS mengenai pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi

Rabia İclal Turan  | 10.09.2024 - Update : 17.09.2024
AS berharap Israel transparan soal pembunuhan aktivis Turkiye-Amerika di Tepi Barat

WASHINGTON 

Amerika Serikat (AS) pada Senin mendesak Israel untuk melakukan “investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan” atas pembunuhan aktivis Ezgi Eygi di Tepi Barat dan meminta Israel untuk mempublikasikan temuan mereka. 

"Pemahaman kami adalah bahwa mitra kami di Israel sedang menyelidiki keadaan atas apa yang terjadi, dan kami berharap mereka akan mempublikasikan temuan mereka, dan apa pun temuan tersebut, (kami) berharap mereka akan bersikap transparan," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan.

Patel menggambarkan kematian seorang warga negara Amerika itu sebagai hal yang "memilukan," "mengganggu," dan "tragis," namun dia enggan untuk mengutuk Israel, dan menyatakan bahwa apa yang terjadi di Tepi Barat "masih dalam proses penentuan dan pengadilan." 

"Kami akan membiarkan proses itu berjalan," tambah dia.

Aysenur Ezgi Eygi, 26, memiliki kewarganegaraan ganda; AS dan Turkiye, ditembak mati oleh pasukan Israel pada Jumat saat melakukan protes terhadap permukiman ilegal Israel di Beita, distrik Nablus, Tepi Barat.

Para saksi melaporkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke arah demonstran yang menentang permukiman ilegal di Gunung Sbeih di Beita, sebelah selatan Nablus.

Meski dia berdiri jauh dari area protes utama, dia tertembak hingga tewas. Dia dilarikan ke rumah sakit, namun petugas medis tidak dapat menyelamatkannya.

Militer Israel mengakui penembakan tersebut, dengan mengklaim bahwa mereka “merespons dengan tembakan ke arah provokator utama aktivitas kekerasan yang melemparkan batu ke pasukan dan menimbulkan ancaman bagi mereka”.

Klaim Israel telah dibantah oleh para saksi dan Gerakan Solidaritas Internasional (ISM).

Eygi, lahir di Antalya, Turkiye, pada tahun 1998, lulus dari bidang psikologi serta bahasa dan budaya Timur Tengah dari Universitas Washington pada Juni kemarin.

Dia tiba di Tepi Barat minggu lalu pada hari Selasa untuk menjadi sukarelawan di ISM sebagai bagian dari upaya untuk mendukung dan melindungi petani Palestina.

Keluarga Eygi merilis pernyataan yang mendesak pemerintahan Biden untuk melakukan penyelidikan independen atas pembunuhannya.

"Seorang warga negara AS, Aysenur tengah memperjuangkan keadilan dengan damai ketika ia terbunuh oleh peluru yang dalam video terlihat berasal dari penembak militer Israel. Kami menyambut baik pernyataan belasungkawa dari Gedung Putih, tetapi mengingat keadaan pembunuhan Aysenur, penyelidikan Israel tidaklah memadai," kata keluarga dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyerukan kepada Presiden Biden, Wakil Presiden Harris, dan Menteri Luar Negeri Blinken untuk memerintahkan penyelidikan independen terhadap pembunuhan yang melanggar hukum terhadap seorang warga negara AS dan memastikan akuntabilitas penuh bagi pihak-pihak yang bersalah."

Ketika ditanya oleh Anadolu apakah AS mendukung seruan keluarga tersebut untuk melakukan penyelidikan, Patel menjawab: "Kami berharap Israel akan mengumumkan temuan mereka ke publik. Kami berharap temuan tersebut akan dibagikan secara transparan, menyeluruh, dan secepat mungkin."

"Selain itu, saya tidak akan mendahului apa yang ditentukan oleh temuan-temuan tersebut, dan jika itu memerlukan langkah-langkah tambahan yang perlu diambil," tukas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.