
Ankara
Jeyhun Aliyev
ANKARA
Ibu kota Turki, Ankara, menggelar pameran naskah tulisan tangan kitab suci Al-Quran dan seni kaligrafi yang menampilkan sejumlah karya besar dari seniman Turki dan Iran.
Upacara pembukaan pameran yang diselenggarakan atas kerjasama Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) dan Organisasi Komunikasi dan Kebudayaan Islam Iran (ICRO) ini diadakan pada Kamis.
Pameran tersebut menampilkan karya dari kedua negara yang menunjukkan keterampilan dan kesenian mereka dalam kaligrafi Islam.
Ekshibisi juga memamerkan aplikasi dan perangkat digital untuk membaca Al-Quran.
Berbicara pada upacara pembukaan yang dimulai dengan pembacaan Al-Qur'an di masjid Ahmet Hamdi Akseki itu, Kepala Diyanet Ali Erbas mengatakan Al-Quran adalah mukjizat terbesar dari Nabi Muhammad.
"Kita melihat keajaiban ini di setiap aspek Al-Quran dengan wahyu, hafalan, membaca dan menulis," kata Erbas.
Mengutip pepatah terkenal yang mengatakan bahwa Al-Quran "diwahyukan di Mekah [Arab Saudi], dibacakan di Mesir dan ditulis di Istanbul", dia menambahkan bahwa saat ini ada banyak qari dan penulis kaligrafi "luar biasa" di seluruh dunia.
"Sebagai karya agung Tuhan kita, manusia diciptakan dengan berbagai kualitas dan kemampuan artistik," ujar dia.
Erbas juga berterima kasih kepada delegasi Iran, kaligrafer dan tamu dari kedua negara dan mengundang semua untuk mengunjungi pameran yang dibuka selama seminggu penuh.
Kepala ICRO Abouzar Ebrahimi Torkaman dalam sambutannya berterima kasih kepada Erbas dan para tamu yang menghadiri pameran yang menurutnya akan membentuk persatuan.
Torkaman mengatakan kaligrafer yang menulis naskah Al-Quran harus bersih secara spiritual dan fisik.
"Berbahagialah mata yang melihat ayat-ayat Alquran," ujar dia.
Kedua perwakilan otoritas agama negara itu kemudian memotong pita dan berkeliling untuk menyaksikan pameran dan karya agung yang ditampilkan.