Dunia

Aktivis Indonesia sebut terjadi krisis obat-obatan di Jalur Gaza

Aktivis Indonesia mengungkapkan perekonomian di Gaza lumpuh akibat agresi Israel

Devina Halim  | 24.05.2021 - Update : 24.05.2021
Aktivis Indonesia sebut terjadi krisis obat-obatan di Jalur Gaza Abdillah Onim (kedua kanan) menyerahkan bantuan kepada RS Syifa di Jalur Gaza. 16 Mei 2021. ( Dok. KBRI Amman )

Jakarta Raya

JAKARTA 

Aktivis Indonesia di Palestina, Abdillah Onim, mengungkapkan terjadi krisis obat-obatan di Jalur Gaza setelah agresi Israel di kawasan tersebut.

“Empat hari pasca-agresi, kini Gaza menjadi kota yang lumpuh perekonomiannya, dilanda krisis obat-obatan,” ungkap Onim dalam diskusi daring, Senin.

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina bulan lalu setelah putusan pengadilan Israel memutuskan untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem.

Situasi memanas setelah pasukan Israel menggerebek Masjid al-Aqsa dan menyerang jamaah di dalamnya, hingga kemudian serangan Israel menyebar ke Jalur Gaza.

Onim mengapresiasi berbagai upaya konkret yang telah dilakukan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi untuk menghentikan kekerasan terhadap rakyat Palestina.

Salah satunya ketika Retno menghadiri langsung pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis, yang membahas situasi di Palestina.

Onim menegaskan, konflik Israel-Palestina bukan isu antaragama, melainkan isu kemanusiaan.

Penyebab utama dari konflik tersebut, kata Onim, yakni pendudukan Israel terhadap Palestina.

Menurut Onim, pemerintah serta lembaga filantropi memiliki tugas untuk mengedukasi rakyat Indonesia mengenai isu ini.

“Jangan sampai dalam image mereka itu Palestina jihad, angkat rudal, itu tidak seperti itu, bahkan jika kita berpikiran seperti itu, kita sendiri yang akan rugi, sedangkan kita saat ini lebih mengedepankan perdamaian NKRI,” ungkap Onim.

Serangan udara Israel ke Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, serta melukai lebih dari 1.900 lainnya.

Otoritas kesehatan di Tepi Barat secara terpisah mengonfirmasi 31 orang tewas di wilayah itu, dengan total 279 di seluruh wilayah Palestina.

Dua belas warga Israel juga tewas dalam serangan roket Palestina dari Jalur Gaza.

Pertempuran yang paling sengit dalam beberapa tahun ini terhenti pada Jumat di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın