Politik, Dunia, Budaya

Polisi tangkap sejumlah mahasiswa yang lakukan aksi duduk pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi New York membersihkan para pengunjuk rasa yang menggelar perkemahan yang didirikan guna mendukung Palestina di Halaman Selatan Universitas Columbia

Sercan İrkin  | 19.04.2024 - Update : 25.04.2024
Polisi tangkap sejumlah mahasiswa yang lakukan aksi duduk pro-Palestina di Universitas Columbia

WASHINGTON

Polisi New York (NYPD) pada Kamis menangkap lebih dari 100 mahasiswa pro-Palestina yang melakukan aksi duduk di Universitas Columbia atas permintaan rektor universitas Minouche Shafik.

Gambar terkait penangkapan yang dibagikan di media sosial menunjukkan petugas berseragam dikerahkan ke kampus oleh Kepala Patroli NYPD John Chell dan Wakil Komisaris Operasi Kaz Daughtry.

Polisi kemudian bergerak untuk membersihkan perkemahan yang didirikan di Halaman Selatan kampus, dan mereka mengancam akan menangkap siapa pun yang menolak untuk bubar.

"Kamu memalukan," terdengar kerumunan mahasiswa berteriak ketika polisi masuk untuk menahan mahasiswa.

Puluhan mahasiswa menentang penangkapan tersebut, dan tetap duduk di halaman dan saling bergandengan tangan. Tidak jelas berapa banyak yang ditangkap namun para mahasiswa terlihat diborgol dan dibawa pergi oleh polisi ketika para demonstran meneriakkan, "Rakyat, bersatu, tidak akan pernah dikalahkan."

Beberapa mahasiswa digiring ke van NYPD dan diangkut ke luar kampus.

Perkemahan pro-Palestina didirikan oleh para mahasiswa pada Rabu setelah universitas tersebut menekan aksi demonstrasi sebelumnya di kampus.

Dalam suratnya kepada Wakil Komisaris NYPD Michael Gerber, Shafik mengatakan semua mahasiswa yang berpartisipasi dalam demonstrasi diberitahu bahwa mereka telah diskors dan dia mengklaim aksi duduk tersebut "menimbulkan kekhawatiran keselamatan bagi individu yang terlibat dan seluruh komunitas."

“Saya telah memutuskan bahwa perkemahan dan gangguan terkait menimbulkan bahaya nyata terhadap fungsi penting Universitas,” tulis rektor kampus tersebut.

"Dengan sangat menyesal, kami meminta bantuan NYPD untuk menyingkirkan orang-orang ini," ujar rektor.

Isra Hirsi, seorang junior di Columbia dan putri dari Partai Republik AS Ilhan Omar, menulis di X bahwa dia adalah salah satu mahasiswa yang diskors "karena berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Palestina yang menghadapi genosida."​​​​​​​

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.