MARDIN, Turkiye
Penggalian arkeologi di Kastel Rabat, Provinsi Mardin, Turkiye tenggara, mulai mengungkap lapisan sejarah dari era Helenistik, Romawi, hingga Bizantium, dengan temuan artefak yang diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun.
Kastel Rabat terletak di Desa Hisaralti, Distrik Derik, dan membentang di area seluas 5,5 hektare pada ketinggian sekitar 955 meter di atas permukaan laut. Benteng kuno ini diyakini dibangun pada akhir periode Romawi untuk melindungi jalur perdagangan dan mempertahankan wilayah dari serangan Kekaisaran Sasaniyah.
Penggalian dilakukan dengan izin Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Türkiye dan dipimpin Direktur Museum Mardin, Idris Akgul, bersama para arkeolog Mehmet San dan Erkan Guzel. Karena tidak dapat diakses kendaraan, tim harus berjalan kaki sekitar satu setengah jam untuk mencapai lokasi penggalian.
Setibanya di lokasi, para arkeolog meneliti berbagai struktur yang masih terawat, termasuk menara pengawas, tembok pertahanan, gereja, kapel, altar, makam batu, bangunan permukiman, serta saluran air.
Akgul menyebut Kastel Rabat sebagai salah satu situs arkeologi dengan tingkat pelestarian terbaik setelah kota kuno Dara. Ia mengatakan penggalian awal tahun ini difokuskan pada sebuah bangunan arsitektur yang diyakini sebagai kapel.
Menurut Akgul, catatan tertua tentang situs tersebut berasal dari laporan para pelancong dan peneliti pada 1866 yang menyebutkan gereja, waduk air, dan struktur lainnya berada dalam kondisi baik. Temuan terkini berupa fragmen keramik dari periode Helenistik, Romawi, Bizantium, dan Artuqid menunjukkan kastel tersebut digunakan secara berkelanjutan selama beberapa era. Selain itu, ditemukan pula mata panah dan koin yang dinilai penting bagi dokumentasi sejarah.
Tim arkeologi berencana melanjutkan penggalian di gereja utama yang dikenal masyarakat setempat sebagai Gereja Rabat, setelah menyelesaikan pekerjaan di kapel kecil yang dipahat di batu. Kastel ini berada di titik strategis yang menghadap Dataran Mesopotamia dan diperkirakan berfungsi mengamankan wilayah antara Diyarbakir dan Distrik Viransehir di Sanliurfa.
Bagian barat benteng memiliki tembok pertahanan besar dan parit, sementara kawasan kota atas memuat gereja, kapel, waduk air, dan rumah-rumah. Posisi kastel di jalur kuno menunjukkan peran ganda sebagai pusat pertahanan dan aktivitas komersial.
Tim berharap struktur-struktur yang terawat dapat direstorasi dan dibuka untuk publik guna membentuk rute wisata budaya baru di kawasan tersebut. Akgul menambahkan penggalian ditargetkan berlangsung sepanjang tahun dalam kerangka proyek Heritage for the Future milik kementerian.
Salah satu anggota tim, Rohan Ates, menyatakan antusiasmenya atas temuan tersebut. Ia berharap situs ini dapat dibuka untuk pariwisata dan menjadi daya tarik baru bagi wilayah Mardin, seiring berlanjutnya penggalian yang diperkirakan masih akan mengungkap struktur bersejarah lainnya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
