Türkİye, Politik, Dunia

Erdogan: 'Terorisme penjajah' Israel di Gaza lakukan 'genosida’ dan kejahatan terhadap kemanusiaan

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan semua orang, termasuk pejabat asing, kini mengatakan kepada pihak Turkiye bahwa Perdana Menteri Israel Netanyahu 'harus mundur'

Muhammad Enes Calli  | 23.11.2023 - Update : 28.11.2023
Erdogan: 'Terorisme penjajah' Israel di Gaza lakukan 'genosida’ dan kejahatan terhadap kemanusiaan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan. (Foto file - Anadolu Agency)

ISTANBUL

“Terorisme ala penjajah” Israel di Gaza dan wilayah Palestina lainnya adalah kejahatan terhadap kemanusiaan yang merupakan tindakan “genosida,” kata Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Rabu.

“Kita harus memaksa Israel untuk mematuhi hukum internasional dan bertanggung jawab atas tindakannya. Kita juga harus mematahkan blokade di PBB,” kata Erdogan kepada wartawan dalam penerbangan pulang dari Aljazair.

Dia juga mengatakan semua orang, termasuk pejabat asing, kini mengatakan kepada Turkiye bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “harus mundur.”

Mengenai protes di seluruh dunia terhadap serangan Israel di Gaza, Erdogan mengatakan, “Politisi yang menutup telinga terhadap suara tersebut akan segera menghadapi respons demokratis dari masyarakatnya.”

Pendudukan Israel di Gaza, meski mungkin membuat beberapa negara bungkam, namun telah menggugah hati nurani masyarakat dunia, tambah dia.

Masyarakat Barat, yang berjuang melawan warisan Holocaust Nazi, kini gagal dari ujian dan berada di pihak yang salah dalam sejarah konflik Palestina-Israel, tegas Erdogan.

Negara-negara Barat sekali lagi menutup mata terhadap pembantaian di Gaza seperti yang terjadi di Bosnia, Kosovo, Irak, dan Suriah, kata Erdogan, mengutip kekejaman yang terjadi dalam beberapa tahun dan dekade terakhir.

Namun kali ini berbeda, kata Erdogan, sambil menambahkan bahwa masyarakat kini menyerukan bahwa “Cukup sampai di sini penindasan ini.”

“Suara yang muncul dari jalanan adalah seruan hati nurani,” tekan dia.

Dia menekankan perlunya negara-negara yang mendukung Israel untuk mematuhi hukum internasional, hak asasi manusia, dan nilai-nilai moral, dan tidak terlibat dalam kejahatan Israel.

Dia juga mengatakan mengakhiri pengepungan Gaza hanya mungkin dilakukan melalui langkah-langkah yang diambil tidak hanya oleh beberapa negara tetapi oleh semua negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab.

Blokade terhadap Gaza yang diberlakukan oleh “Zionis dan pendukungnya” yang telah merampas hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, hak milik, dan kebebasan, harus dihilangkan, katanya.

“Hanya dengan cara inilah perdamaian abadi dapat dicapai,” tutur dia.

“Gaza adalah tanah Palestina. Meski tanah leluhur warga Palestina berangsur-angsur diduduki Israel sejak tahun 1947, namun Gaza akan tetap menjadi wilayah Palestina,” ujar dia.

Kerja sama erat dengan Aljazair akhiri kekejaman di Gaza

Pada kunjungannya yang baru saja berakhir ke Aljazair, Erdogan mengatakan dia membahas isu-isu regional dan global, termasuk kekejaman Israel di Gaza, dengan Presiden Abdelmadjid Tebboune.

“Kami mengutuk pembantaian yang telah berlangsung sejak 7 Oktober di wilayah Palestina. Kami membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghentikan pembantaian tersebut dan memastikan akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan,” imbuh dia.

Aljazair mengecam keras pembantaian di Gaza, tambah Erdogan.

Dia berjanji untuk melanjutkan kerja sama yang erat dengan Aljazair untuk mengakhiri kekejaman terhadap rakyat Palestina dan mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Turkiye evakuasi 88 pasien dari Gaza

Ankara sejauh ini telah mengevakuasi 88 pasien Palestina dan 67 warganya dari Gaza, sebut Presiden.

“Kami menyediakan perawatan bagi mereka di rumah sakit kami (di Turkiye), dan kami akan terus melakukannya. Kami ingin evakuasi pasien Gaza,” tutur dia.

Erdogan menambahkan dia akan berkunjung ke Mesir dalam waktu dekat untuk membahas langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk mengevakuasi lebih banyak pasien dari Gaza.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan lebih dari 14.128 warga Palestina, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 wanita, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap wilayah yang terkepung tersebut.

Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.