Enam warga Turkiye yang berada di kapal Freedom Flotilla Coalition Gaza kembali ke rumah setelah terkena serangan Israel
Warga negara Turkiye dalam keadaan sehat, kata sumber di Kementerian Luar Negeri Turkiye

ISTANBUL
Enam warga negara Turkiye yang berada di atas kapal bantuan kemanusiaan yang berlayar menuju Gaza yang diserang drone di perairan internasional lepas pantai Malta telah kembali ke Turkiye selama akhir pekan, kata sumber di Kementerian Luar Negeri Turkiye.
Sumber otoritas Turkiye tersebut mengatakan mereka semua dalam keadaan sehat.
Berbagai upaya sedang dilakukan bekerja sama dengan otoritas Malta untuk memindahkan warga Turkiye lainnya di atas kapal ke lokasi yang aman, tambah sumber tersebut.
Kapal Conscience, yang dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition, terbakar setelah dilaporkan diserang pesawat nirawak pada Jumat dini hari saat membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pemerintah Malta mengonfirmasi bahwa kebakaran berhasil dipadamkan dengan bantuan kapal di dekatnya dan seluruh 12 awak kapal dan empat warga sipil di dalamnya selamat, meskipun mereka menolak meninggalkan kapal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turkiye Oncu Keceli pada Jumat lalu mengutuk "dengan sekeras-kerasnya" serangan tersebut, yang mana serangan itu "mengancam kebebasan navigasi dan keamanan maritim di perairan internasional."
"Ada dugaan bahwa kapal tersebut menjadi sasaran drone Israel. Semua upaya yang diperlukan akan dilakukan untuk mengungkap rincian serangan tersebut sesegera mungkin dan membawa para pelaku ke pengadilan," kata Keceli.
Koalisi Armada Kebebasan menyalahkan Israel atas serangan itu, dan menyerukan agar duta besar Israel dipanggil atas apa yang digambarkannya sebagai pelanggaran hukum internasional, termasuk blokade dan pemboman kapal sipil.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada Sabtu menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan tersebut dan memperbarui seruannya agar Israel mencabut blokade terhadap Gaza, yang dikatakannya merupakan "hukuman kolektif."
Mengomentari serangan tersebut, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina, Francesca Albanese, mengatakan dia terkejut bahwa para pemimpin politik tidak mengecam serangan terhadap kapal sipil yang mengirimkan bantuan kepada penduduk yang kelaparan.
"Para pemimpin Uni Eropa harus mengutuk tindakan ini, menuntut penyelidikan segera dan akses segera ke kapal yang terdampar di perairan internasional," kata dia pada X.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.