Regional

Thailand terancam infeksi Covid-19 dari imigran gelap

Lebih dari 3.000 pekerja migran ilegal telah ditahan ketika mencoba masuk ke Thailand selama sebulan terakhir

Muhammad Nazarudin Latief  | 07.07.2020 - Update : 10.07.2020
Thailand terancam infeksi Covid-19 dari imigran gelap Ilustrasi: Bendera Thailand. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Thailand dihantui risiko infeksi baru Covid-19 setelah pemerintah membongkar upaya sekitar 3.000 pekerja migran yang masuk ke negara itu, ujar Centre for Covid-19 Situation Administration (CCSA).

Thailand pada Senin mencatat 42 hari berturut-turut tanpa transmisi lokal baru, namun CCSA tetap mengkhawatirkan kondisi tersebut.

Lebih dari 3.000 pekerja migran ilegal ditahan ketika mencoba masuk ke Thailand selama sebulan terakhir, kata juru bicara CCSA Taweesilp Visanuyothin, mengutip sebuah laporan otoritas keamanan.

Para imigran gelap ini ditangkap dan ditahan oleh Biro Imigrasi, beberapa di antaranya sudah dikembalikan ke negara asal, ujar dia.

"Selama liburan ini sangat penting bagi semua masyarakat untuk tetap waspada, karena lebih banyak imigran yang secara ilegal masuk dan mungkin ada di sekitar kita,” ujar Taweesilp, seperti dikutip Bangkok Post.

Dia juga menanggapi temuan dari survei baru yang dilakukan oleh Suan Dusit Poll, yang menunjukkan bahwa dua pertiga orang merasa tenang dengan wabah Covid-19.

Menurut dia kondisi ini mengkhawatirkan.

Dalam situasi ini semua orang masih harus memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak sosial sampai vaksin ditemukan.

Sementara itu pemerintah meneruskan program untuk mengizinkan pasien asing berobat untuk non-Covid-19.

Menurut dia ada total 1.169 orang dari 34 negara dan 1.521 pendamping telah mendaftar untuk mengunjungi Thailand dalam tiga bulan ke depan.

Mereka diminta membuktikan bahwa mereka telah menguji negatif untuk Covid-19, ditambah menjalani tes skrining Covid-19 wajib di bandara setelah tiba di Thailand.

"Saya ingin semua orang percaya pada standar keselamatan sistem ini, yang akan membantu menghidupkan kembali perekonomian negara," kata dia.

Suwannachai Wattanayingcharoenchai, direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit, mengatakan tiga pasien - dari Myanmar, Maladewa dan Qatar - telah tiba di Thailand untuk menjalani program perawatan medis dalam lima hari pertama bulan Juli.

CCSA pada Senin melaporkan lima kasus Covid-19 yang baru dikonfirmasi - empat pria Thailand dan seorang wanita Thailand yang telah kembali dari Kuwait.

Pemerintah memprioritaskan akan mengembalikan 49 warga negara Thailand yang saat ini berada di Inggris dan memerlukan perawatan medis yang mendesak.

CCSA sedang mencoba berkoordinasi dengan otoritas Inggris untuk memberikan prioritas kepada mereka yang paling membutuhkan, kata Taweesilp.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın