Singapura sambut baik kembalinya AS dengan Perjanjian Paris
Keputusan AS untuk kembali ke Perjanjian Paris merupakan perkembangan positif yang memberikan dorongan penting bagi upaya global untuk mengatasi perubahan iklim secara kolektif, ujar Singapura

Jakarta Raya
JAKARTA
Singapura menyambut baik keputusan Amerika Serikat untuk bergabung kembali dengan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.
Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman eksistensial bagi umat manusia dan perlu tanggapan global yang terpadu dan berkelanjutan.
“Keputusan Amerika Serikat untuk kembali ke Perjanjian Paris merupakan perkembangan positif yang memberikan dorongan penting bagi upaya global yang sedang berlangsung untuk mengatasi perubahan iklim secara kolektif,” ujar kementerian, pada Kamis.
Kembalinya AS ke Perjanjian Paris, lanjut kementerian, menunjukkan tekad negara tersebut untuk memberikan kepemimpinan glonal untuk aksi iklim yang mendesak, sekaligus bekerja dengan komunitas internasional demi memajukan negosiasi multilateral.
Singapura juga menyatakan bahwa negara tersebut siap bekerja sama dengan AS dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris.
“Sebagai mitra lama dan dekat Amerika Serikat, Singapura berharap untuk memperluas kerja sama bilateral dan regional kami dalam masalah perubahan iklim,” ujar negara tersebut.
AS secara resmi keluar dari pakta global pada 4 November tahun lalu, di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Selepas dilantik pada Rabu waktu setempat Presiden Joe Biden menandatangani tindakan eksekutif, antara lain, untuk mulai bergabung kembali dengan perjanjian tersebut.