Regional

Myanmar, Indonesia rayakan 70 tahun hubungan diplomatik

Pada 24-25 Juli tahun ini delegasi Myanmar datang ke Banda Aceh untuk belajar tentang proses perdamaian di Indonesia

Muhammad Nazarudin Latief  | 09.10.2019 - Update : 09.10.2019
Myanmar, Indonesia rayakan 70 tahun hubungan diplomatik Pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh, Indonesia. (Khalis Surry-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Di bawah sinaran cahaya matahari pagi, kelompok marching asal Indonesia sudah berbaris di di Alun-Alun Rakyat, Minggu lalu.

Mereka akan tampil di depan Kepala Menteri Divisi Yangon U Phyoe Min Thein dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar Profesor Iza Fadri merayakan 70 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Tamu yang hadir tampak terpesona dengan unjuk kebolehan grup marching band itu. Sang pemimpin rombongan tampak dengan mudah memutar, melempar dan kembali menangkap tongkatnya.

Grup marching bernama “Bima Suci” itu juga mempertunjukkan aksi Reog Ponorogo.

Ini adalah kesenian tradisional Indonesia yang dengan atraksi penari yang menggunakan topeng singa berukuran raksasa. Tarian ini mengisahkan perjuangan seorang pangeran untuk mendapatkan putri pujaan hatinya.

Hubungan bilateral Indonesia dan Myanmar semakin maju dalam sektor ekonomi bisnis maupun urusan lain.

Pada 24-25 Juli tahun ini delegasi Myanmar datang ke Banda Aceh untuk belajar tentang proses perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah Indonesia. Myanmar sedang mencari referensi pengalaman untuk menangani wilayah yang dilanda konflik, terutama di negara bagian Rakhine.

Ini adalah kesempatan Indonesia untuk mendukung Myanmar menjalani rencana rekonsiliasi dan proses perdamaian nasional.

Perdagangan antara kedua negara juga naik menjadi USD1 miliar untuk pertama kalinya tahun lalu.

Kedutaan Besar Indonesia menggelar acara pertemuan bisnis di Yangon bulan lalu untuk meningkatkan hubungan ekonomi bisnis kedua negara.

Awal tahun, dua universitas terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Padang, mengumumkan akan memberikan 11 beasiswa baru untuk siswa Myanmar yang ingin belajar di Indonesia.

Duta Besar Profesor Iza Fadri menegaskan komitmen untuk hubungan diplomatik yang lebih baik antara kedua negara dengan inisiatif-inisiatif semacam ini.

“Kunjungan Bima Suci ke Myanmar menegaskan komitmen ini. Indonesia ingin terus bekerja sama dengan Myanmar dalam bidang ekonomi, pendidikan, perdagangan dan juga kerja sama angkatan laut. ”

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.