Regional

Mahathir: Kebuntuan politik Malaysia tak akan berakhir dengan Anwar menjadi PM

Malaysia akan tetap rentan terhadap perubahan aliansi politik, terutama oleh bekas partai UMNO yang pernah berkuasa, ujar mantan perdana menteri itu

Hayati Nupus  | 16.10.2020 - Update : 19.10.2020
Mahathir: Kebuntuan politik Malaysia tak akan berakhir dengan Anwar menjadi PM Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meragukan klaim pemimpin oposisi Anwar Ibrahim soal kepemilikan suara mayoritas di parlemen untuk merebut kursi perdana menteri.

Bahkan jika klaim itu betul, menurut Mahathir, Malaysia tetap akan berada pada kebuntuan politik.

“Jadi situasinya sangat tidak pasti. Bagaimanapun juga, akan ada situasi di mana tidak ada pemerintah dalam negara,” kata Mahathir pada Jumat, kutip Channel News Asia.

Bahkan dengan kepemimpinan baru, lanjut Mahathir, Malaysia akan tetap rentan terhadap perubahan aliansi politik, terutama oleh bekas partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang pernah berkuasa.

Mahathir mengatakan dia tidak mendukung Anwar atau Muhyiddin, meski pemimpin oposisi itu mendukungnya untuk meraih kemenangan bersejarah pada pemilu 2018 dan mengakhiri enam dekade pemerintahan UMNO dalam kampanye melawan korupsi.

“Ini hal yang paling disukai Anwar. Sudah tiga kali dia mengklaim memperoleh dukungan akan menjadi perdana menteri, hanya untuk menemukan bahwa dia tidak memiliki dukungan,” ujar politisi veteran berusia 94 tahun itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın