Filipina kucurkan bantuan USD4 miliar untuk kelompok berpenghasilan rendah
Bantuan itu berlaku selama dua bulan dengan besaran berdasarkan upah minimum regional

Jakarta Raya
JAKARTA
Pemerintah Filipina mengucurkan bantuan P200 miliar atau USD4 miliar, terbesar dalam sejarah, kepada rumah tangga berpenghasilan rendah demi mengurangi dampak karantina wilayah.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan besaran paket bantuan yang akan berlaku selama dua bulan itu berdasarkan upah minimum regional.
“Ini adalah bantuan terbesar yang diberikan pemerintah kami sepanjang sejarah. Baru sekarang kami menghadapi masalah seperti ini,” ujar Duterte, pada Senin malam, kutip the the Philippine Star.
Duterte mengatakan bahwa pengucuran paket bantuan itu untuk menebus hilangnya peluang ekonomi seiring keputusan karantina wilayah demi mencegah penyebaran Covid-19.
Kelompok yang amat terpengaruh akan krisis ini, lanjut Duterte, adalah rumah tangga berpenghasilan rendah.
Mereka adalah sektor informal yang hidup sehari-hari dengan sebutan ‘tak bekerja, tak ada upah.’
Duterte menetapkan karantina wilayah atas seantero Luzon yang berpenduduk sekitar 57 juta.
Warga dilarang untuk keluar rumah, termasuk buruh harian yang kini bergantung hidup dari bantuan pemerintah.
Karantina wilayah itu berlaku mulai 17 Maret hingga 13 April.
Pemerintah juga berjanjia untuk menyediakan paket pemulihan ekonomi, terutama untuk usaha mikro, kecil dan menengah.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.