JAKARTA

Lembaga bantuan kemanusiaan Indonesia menyalurkan paket bantuan ke Gaza menyusul serangan bertubi-tubi yang dilakukan Israel. 

Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyampaikan paska eskalasi serangan Israel di Gaza, banyak korban berjatuhan merupakan perempuan dan anak-anak.

Andi Noor Faradiba, Tim Global Humanity Response ACT menyampaikan lembaganya telah menyalurkan paket pangan bagi 370 keluarga.

Selain itu, ACT juga memberikan santunan uang tunai bagi 34 keluarga.

“Sejumlah korban yang terluka pun masih mendapat perawatan medis dari tim ACT,” kata dia dalam keterangan resminya kepada Anadolu Agency pada Senin.

Andi mengatakan penjajahan yang dilakukan Israel di Palestina sangat mempersulit kehidupan masyarakat. 

Bahkan, kata dia, warga yang tinggal tidak boleh membawa masuk barang ke dalam kota Gaza, termasuk perlengkapan medis.

“Situasi di Gaza sangat buruk saat ini. Orang- orang memenuhi jalanan di Gaza, tanpa rumah atau tempat bernaung,” kata Andi. 

Masuki musim dingin

Ahed Abul Atha, Ketua Ulama Palestina Asia Tenggara, mengatakan kejahatan Israel dalam pada pekan lalu telah membuat warga Palestina menderita, terlebih saat ini warga Palestina akan memasuki musim dingin.

“Ribuan keluarga yang kehilangan tempat tinggal akan mengalami malam-malam dingin membeku tanpa penghangat dan pangan yang mencukupi,” kata Atha kepada wartawan di Jakarta pada Senin.

Untuk itu, dia menyerukan bangsa Indonesia memberikan bantuan bagi rakyat Palestina.

Hal ini, kata dia, agar bangsa Indonesia tidak pernah melupakan saudara-saudaranya di Palestina.

“Rakyat Gaza sudah bertahun-tahun menderita karena memilih mempertahankan hak tanah air mereka dan menolak menyerah kepada kejahatan Israel,” terang dia.