JAKARTA

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto meminta negara-negara ASEAN tidak terpecah belah dengan kekuatan yang lebih besar.

Dalam pertemuan Menteri Pertahanan Negara ASEAN ke-15 yang diadakan secara virtual pada Selasa, Prabowo menekankan mengenai pentingnya menjaga dan mempertahankan kesatuan negara ASEAN.

Hal itu juga sesuai dengan perspektif pertahanan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), jelas Prabowo.

Dia juga mendorong negara besar di kawasan untuk bekerja sama dan membangun saling kepercayaan sehingga menghasilkan situasi yang menguntungkan untuk seluruh masyarakat ASEAN.

"AOIP juga diharapkan dapat didorong untuk digunakan sebagai pendekatan ASEAN dalam dialog kerja sama pertahanan di kawasan Indo-pasifik," jelas Prabowo dalam keterangan resminya pada Selasa.

Pertemuan Menteri Pertahanan Negara ASEAN atau ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) ke-15 dipimpin oleh Menteri Pertahanan Brunei Darussalam.

Sementara itu, dalam keterangan resmi Kementerian Pertahanan Singapura, ADMM ke-15 sepakat mengadopsi Deklarasi ADMM Bandar Seri Begawan yang menegaskan kembali komitmen ASEAN mengatasi ancaman keamanan lintas batas di kawasan khususnya di bidang keamanan maritim, kontra-terorisme dan keamanan siber.

ADMM juga menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk memperkuat kerja sama kawasan untuk pemulihan dari pandemi Covid-19.

Di sela-sela pertemuan ADMM ke-15 juga dilakukan pertemuan informal Menteri Pertahanan ASEAN-China.

Disebutkan juga dalam pertemuan, ASEAN-China sepakat untuk melanjutkan negosiasi Code of Conduct (COC) Laut Cina Selatan.

Pertemuan Menhan ASEAN akan kembali digelar pada besok secara virtual.

Menteri Pertahanan dari delapan negara mitra ASEAN di antaranya China, Jepang, Amerika Serikat, Rusia juga akan mengikuti pertemuan itu.