Nasional

Jokowi telepon PM India bahas nasib WNI anggota Jamaah Tabligh

Kedua kepala negara sepakat menugaskan menteri luar negeri membahas langkah selanjutnya

Erric Permana  | 29.04.2020 - Update : 30.04.2020
Jokowi telepon PM India bahas nasib WNI anggota Jamaah Tabligh Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) di Rumah Hyderabad di New Delhi, India pada 12 Desember 2016. (Imtiyaz Khan - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Presiden Joko Widodo membahas nasib ratusan WNI anggota Jamaah Tabligh dengan Perdana Menteri Narendra Modi.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pembahasan tersebut dilakukan Jokowi -- sapaan akrab Presiden Joko Widodo -- melalui sambungan telepon dengan Modi pada Selasa.

Kedua kepala negara kata Retno sepakat untuk menugaskan menteri luar negerinya membahas kelanjutan nasib 700an WNI anggota Jamaah Tabligh di sana.

"Saya terus melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri India, perwakilan Indonesia di India juga aktif memantau dan berkoordinasi dengan otoritas India mengenai keselamatan dan keamanan WNI," kata Retno pada Selasa.

Secara keseluruhan, WNI anggota Jamaah Tabligh yang berada di luar negeri mencapai 1148 orang, tersebar di 13 negara di antaranya India.

Namun, kata Retno, beberapa di antara mereka sudah kembali ke Indonesia.

"Sebanyak 8 orang dari Maroko sudah kembali tanggal 26 April, 6 orang dari Thailand sudah kembali pada 20 April, 5 orang dari Jordania sudah kembali 21 April," jelas dia.

Sebelumnya, Sekitar 700-an warga Indonesia (WNI) Jamaah Tabligh terjebak di India karena pemberlakuan lockdown atau karantina wilayah sejak 23 Maret 2020.

WNI tersebut dikarantina oleh otoritas India.

Mereka pun mengaku mengalami depresi karena kesulitan untuk mendapatkan makanan dan seringkali mengalami perlakuan tidak menyenenangkan dari petugas.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.