Nasional

Erupsi Semeru: 956 warga mengungsi, ratusan pendaki terjebak di Ranu Kumbolo

Para pengungsi tersebar di sejumlah titik, antara lain SD 04 Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, Masjid Ar-Rahman, SD Sumberurip 02, rumah Kepala Desa Sumbernujur, serta Kantor Kecamatan Candipuro

Muhammad Abdullah Azzam  | 20.11.2025 - Update : 20.11.2025
Erupsi Semeru: 956 warga mengungsi, ratusan pendaki terjebak di Ranu Kumbolo Kepulan asap tebal masih terlihat dari puncak Gunung Semeru pasca erupsi pada kemarin sore. (Dok. PVMBG)

ISTANBUL

Erupsi Gunung Semeru memaksa ratusan warga mengungsi untuk menghindari awan panas guguran, hujan abu vulkanik, dan potensi lahar dingin.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan dua kecamatan terdampak, yakni Pronojiwo dan Candipuro. Sebanyak 956 warga telah dievakuasi, dan proses pendataan masih berlangsung.

Para pengungsi tersebar di sejumlah titik, antara lain SD 04 Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, Masjid Ar-Rahman, SD Sumberurip 02, rumah Kepala Desa Sumbernujur, serta Kantor Kecamatan Candipuro.

Selain itu, ratusan pendaki masih berada di sekitar Ranu Kumbolo saat erupsi terjadi pada Rabu sore. Data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat keberadaan 129 pendaki, 1 petugas, 2 anggota SAVER, 24 anggota PPGST, 25 porter, dan 6 petugas dari Kementerian Pariwisata.

Tim rescue Pos SAR Jember telah berkoordinasi dengan Balai Besar TNBTS di Pos Pendakian Ranupani terkait keberadaan 187 pendaki yang masih berada di area perkemahan Ranu Kumbolo.

Suasana tempat pengungsian untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Rabu, 19 November 2025. (Dok. BNPB)

Gunung Semeru mengalami erupsi besar pada pukul 16.00 WIB kemarin. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak atau 5.676 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara dan barat laut. Erupsi terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.

Tiga warga dilaporkan mengalami luka bakar akibat kejadian ini, yakni Normawati (42) dan Hariyono (49) yang mengalami luka bakar grade II saat melintas di Jembatan Curah Kobokan dan kini dirawat di RSUD Haryoto Lumajang, serta Dimas (50) yang mengalami luka bakar grade 1.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sepanjang Besuk Kobokan pada sektor tenggara hingga radius 20 km dari puncak, menghindari area dalam radius 8 km dari kawah karena bahaya lontaran material pijar, serta tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Semeru.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın