Nasional

8 keterangan polisi soal demonstrasi yang tewaskan 6 korban

Keterangan ini menjawab pelaku demonstran dan kronologi peristiwa versi polisi

Nicky Aulia Widadio, Umar İdris  | 22.05.2019 - Update : 22.05.2019
8 keterangan polisi soal demonstrasi yang tewaskan 6 korban Massa terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Indonesia pada Rabu pagi 22 Mei 2019. Bentrok ini merupakan buntut dari demonstrasi massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menentang hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan petahana Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden terpilih 2019-2024 pada rabu kemarin. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio, Umar Idris

JAKARTA

Bentrok antara massa demonstrasi dengan polisi terjadi sejak Selasa malam hingga Rabu dinihari dan berlanjut sampai Rabu pagi di Petamburan, Jakarta Barat.

Belasan mobil di Asrama Brimob Petamburan dibakar oleh massa, dan enam orang dilaporkan tewas, sebagaimana disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) telah menyampaikan keterangan resmi kepada media, di kantor Menko Polhukam, Rabu pagi. Berikut ini ringkasan keterangan polisi seputar peristiwa demonstrasi yang berujung bentrokan dan menimbulkan korban tewas. Keterangan ini disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Muhammad Iqbal.

Berikut ini setelah ada aksi penolakan hasil Pemilu 2019 di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

1. Demonstrasi berjalan cukup kondusif sampai malam sekitar pukul 21.00. Polisi telah membubarkan massa secara tertib sekitar pukul 22.00, namun sekitar pukul 23.00 malam ada massa yang tiba-tiba datang dan memprovokasi, serta merusak kawat berduri. Polisi telah berusaha meminta massa untuk pulang dan menyelesaikan aksi, namun tidak diindahkan.

2. Bentrokan dengan massa meluas ke jalan Petamburan, Jakarta Barat. Massa melempar asrama Brimob Petamburan dan membakar kendaraan dinas dan mobil pribadi. Tercatat ada 14 unit mobil yang dibakar.

3. Mabes Polri menyimpulkan peristiwa dini hari bukan massa spontan, bukan peristiwa tiba-tiba, tetapi peristiwa ini terjadi by design, dan settingan.

4. Polisi sudah mendapatkan data dan informasi dari sekitar 20 orang yang ditangkap karena dinilai memprovokasi dan memicu bentrokan. Diketahui, massa yang bentrok dengan polisi berasal dari Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.

5. Salah satu bukti dan data yang sudah di tangan Mabes Polri adalah mobil ambulan berlogo salah satu partai yang isinya batu, alat-alat kekerasan, serta amplop dan uang tunai.

6. Perihal enam orang tewas, polisi tidak membenarkan jumlah korban. "Kami sedang mendalami informasi korban yang meninggal dunia, sedang kami check," kata Muhammad Iqbal.

7. Polisi membantah menggunakan peluru tajam saat menghadapi demonstrasi hingga dini hari. "Kami pastikan kami tidak menggunakan peluru tajam, jika ada peluru tajam kami pastikan itu bukan kami," tegas Iqbal.

8. Polisi membantah kabar adanya aparat polisi yang menyerang massa demonstrasi di dalam masjid. "Kami tidak pernah menyerang sampai ke dalam masjid," kata Iqbal. Mabes Polri juga membantah kabar di media sosial adanya anggota polisi warga negara asing berseragam polisi Indonesia. "Tidak benar, semua aparat yang bertugas adalah murni WNI, aparat kami sendiri," kata Iqbal.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın