Nasional

Indonesia perkuat diplomasi pertahanan 4 poros dunia

Sebagai negara netral, pemerintah menilai perlu menjaga keseimbangan Indonesia dengan Amerika Serikat, Rusia, China dan ASEAN, ujar Menteri Pertahanan RI

Hayati Nupus  | 26.09.2018 - Update : 27.09.2018
Indonesia perkuat diplomasi pertahanan 4 poros dunia Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu bertemu dengan Menteri Pertahanan AS James Mattis di Washington DC, AS. (Dokumentasi KBRI Washington - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA 

Indonesia tengah memperkuat diplomasi pertahanan dengan empat poros dunia, yaitu Amerika Serikat, Rusia, China dan ASEAN.

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan diplomasi pertahanan dengan empat poros dunia tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan Indonesia sebagai poros netral dengan negara-negara tersebut.

“Kita harus pendekatan dengan negara-negara besar, kita kan negara netral, tidak berpihak kemana-mana,” tegas Menteri Ryamizard kepada wartawan, termasuk Anadolu Agency, Rabu, di Jakarta.

Ryamizard menjelaskan bahwa garis diplomasi Indonesia berdasarkan dua hal, yaitu negara netral bebas aktif, dan melaksanakan amanat pembukaan Undang-undang Dasar 1945 untuk turut serta dalam mengamankan dunia.

“Dengan demikian, mau [dengan] China, Rusia, AS, atau ASEAN, kita usahakan tidak terjadi konflik,” tambah Ryamizard.

Ryamizard juga mengatakan bahwa saat ini hubungan Indonesia dengan negara-negara di ASEAN sudah terjalin dengan baik.

Oleh karena itu, ujar dia, langkah berikutnya adalah memperkuat persahabatan dengan tiga poros lainnya, yaitu Amerika Serikat, Rusia, China.

Dalam pembekalan kepada atase-atase pertahanan pada Rabu pagi, Menteri Ryamizard juga menekankan pentingnya memperbesar persamaan sekaligus mengecilkan perbedaan antarnegara, demi terwujudnya dunia yang lebih aman, damai dan sejahtera.

Apalagi, kata dia, ancaman pertahanan ke depan tak hanya bersifat konvensional atau perang terbuka antarnegara, melainkan benturan kepentingan antar kelompok non-negara dengan mengatasnamakan kelompok ideologi tertentu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.