Nasional

Investigasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 butuh satu tahun

Tidak hanya di Indonesia waktu satu tahun tersebut juga berlaku dalam kasus investigasi kecelakaan pesawat semua negara

Erric Permana  | 30.10.2018 - Update : 31.10.2018
 Investigasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 butuh satu tahun Hari kedua tim pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Tim yang terdiri dari TNI AL, BASARNAS dan Polri berhasil menemukan barang bawaan milik korban dan bagian tubuh korban, di Karawang Jawa Barat, Indonesia pada 30 Oktober 2018. ( Azwar - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Erric Permana

JAKARTA 

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan butuh waktu satu tahun untuk bisa menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengatakan satu tahun investigasi itu diberikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 62 Tahun 2013 tentang Investigasi Kecelakaan Transportasi. Tidak hanya di Indonesia waktu satu tahun tersebut juga berlaku dalam kasus investigasi kecelakaan pesawat semua negara.

"Kami juga ingin lebih cepat lebih baik," ujar Haryo di kantornya pada Selasa.

Haryo menambahkan waktu satu tahun tersebut dimulai sejak terjadinya kecelakaan. Dia pun mengaku telah mengumpulkan sejumlah data seperti serpihan pesawat, data pilot pesawat JT610.

"Database ini kami sudah punya," tambah dia.

Namun, dia mengakui masih membutuhkan banyak data lainnya berupa badan pesawat serta kotak hitam milik JT610.

Saat ini KNKT masih bersama dengan pihak terkait masih melakukan pencairan.

"KNKT menurunkan tim ke JICT untuk berkoordinasi dengan BNPP dan PT IPC untuk melakukan pemilahan barang temuan dari lokasi kecelakaan yang telah diturunkan di JICT II," tambah dia.

Pesawat terbang Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak pada 06.33 WIB dan diperkirakan jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, kata Basarnas.

Pesawat membawa 189 orang penumpang yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi. Pesawat juga berisikan dua orang pilot dan enam awak, menurut rilis resmi dari Lion Air.

Ini merupakan pesawat baru Lion Air B 737-800 Max yang beroperasi sejak Agustus lalu dengan lama penerbangan 800 jam.

Hingga kini pemerintah masih melakukan pencarian terhadap korban dan pesawat itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.