Warga asing berbondong-bondong investasi properti di Turki
Penjualan properti kepada warga asing di Turki mengalami peningkatan hingga 23 persen dibandinkan dengan tahun sebelumnya

Istanbul
Murat Birinci
ISTANBUL
Pembelian properti oleh warga asing di Turki pada bulan Juni mencapai angka 2060 transaksi, meningkat 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut informasi yang dihimpun koresponden Anadolu Agency dari data Badan Statistik Turki.
Tahun lalu pada bulan yang sama jumlah properti yang dibeli oleh warga asing hanya berada pada angka 926 unit.
Tahun ini pembelian properti oleh warga asing pada periode Januari-Juni meningkat 23,1 persen dengan angka 11.816 unit dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
Pada periode Januari-Juni 2017, warga negara asing membeli 9.595 unit properti di Turki.
Sementara itu lokasi properti pilihan para warga asing tak mengalami perubahan.
Pada bulan Juni, tercatat para ekspatriat membeli hingga 764 unit properti di kota Istanbul.
Sedangkan Antalya menjadi pilihan lain dengan pembelian sebanyak 525 unit, 117 unit properti di Bursa, 74 unit properti di Yalova dan 43 unit properti di Trabzon.
Dalam semester pertama tahun ini, warga asing membeli 3.999 unit properti di Istanbul. Pada periode yang sama investasi properti warga asing mencapai 2.883 unit di Antalya, 812 unit di Bursa, 558 unit di Yalova, dan 540 unit di Trabzon.
Jika dikategorikan menurut kebangsaan mereka, warga negara Irak menempati peringkat pertama dalam pembelian properti oleh warga asing. Pembelian 315 unit properti oleh warga Irak pada bulan Juni menyumbang 15 persen dari jumlah penjualan properti kepada warga asing.
Angka ini diikuti oleh warga Iran dengan investasi 228 unit properti, Rusia dengan 169 unit, Afghanistan dengan 139 unit serta warga Arab Saudi dengan pembelian 110 unit properti.
Warga Irak juga menduduki peringkat pertama dalam pembelian properti dalam semester pertama tahun 2018 dengan jumlah 1.987 unit properti, disusul dengan 1.087 unit milik WN Arab Saudi, 944 unit milik WN Iran, 815 unit milik WN Rusia dan 719 unit milik WN Aghanistan dalam enam bulan tersebut.