Ovunc Kutlu

NEW YORK

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pada hari Jumat bahwa Washington telah menyetujui untuk memberlakukan tarif senilai USD50 miliar untuk China yang awalnya diumumkan pada bulan April lalu.

Tarif tersebut dianggap berbagai pihak sebagai sebuah langkah yang meningkatkan ketegangan perdagangan antara dua negara terbesar di dunia.

AS akan menerapkan tarif 25 persen untuk barang senilai USD50 miliar dari China yang "mengandung teknologi penting secara industri," menurut pernyataan oleh Gedung Putih.

Tarif baru datang "mengingat pencurian properti intelektual dan teknologi China dan praktik perdagangan tidak adil lainnya," tambahnya.

Pemerintah AS, di samping itu, dapat memberlakukan tarif tambahan jika China memberi tanggapan, kata Gedung Putih.

Pemberlakukan bisa terjadi jika China akan memberlakukan tarif baru pada barang, jasa, produk pertanian AS, atau meningkatkan hambatan non-tarif, dan mengambil tindakan terhadap Amerika atau perusahaan AS yang beroperasi di China, menurut pernyataan itu.

Setelah pengumuman, pasar saham AS dibuka dengan kerugian besar pada hari Jumat. Indeks Dow Jones turun lebih dari 200 poin, atau 0,8 persen, pada 1500 GMT.

Trump memberlakukan tarif pada Maret yakni 25 persen pada baja, dan 10 persen pada impor aluminium, yang memicu kemungkinan perang dagang.

Sebagai imbalannya, China mengatakan akan memberlakukan tarif USD3 miliar antara 15 hingga 25 persen pada 128 jenis produk Amerika.

Pada bulan April, Washington mengatakan akan memberlakukan tarif 25 persen pada 1.300 barang-barang China yang bernilai USD50 miliar. Beijing kemudian segera mengatakan akan melakukan tarif 25 persen pada 106 barang Amerika senilai USD50 miliar.

Tercatat, defisit perdagangan AS dengan China adalah USD347 miliar pada tahun 2016.