Repsol percepat produksi Blok Sakakemang dalam tiga tahun
Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019 dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf)

Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Repsol berkomitmen untuk menargetkan produksi pertama minyak dan gas (first oil) dari Blok Sakakemang di Sumatera Selatan dapat dilakukan dalam waktu kurang dalam 3 tahun ke depan.
Chief Executive Officer (CEO) Repsol Josu Jon Imaz menyampaikan komitmen tersebut dalam pertemuan dengan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di kantor pusat Repsol di Madrid, Spanyol Rabu kemarin.
Sementara itu, Arcandra dalam keterangan resmi, Jumat, menyampaikan rasa syukur dan kegembiraan terhadap komitmen dari Repsol tersebut dengan memangkas target produksi migas dari 5 tahun menjadi 3 tahun.
“Pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar upaya ini dapat terwujud," jelas Arcandra Tahar melalui keterangan resmi.
Arcandra menambahkan bentuk dukungan pemerintah di antaranya adalah proses persetujuan plan of development (POD) yang cepat dan juga dukungan administratif lain yang memungkinkan target Repsol tercapai.
Dia menjelaskan langkah ini dilakukan pemerintah untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Sakakemang berjalan cepat.
Dalam pertemuan dengan para Executive Repsol di Madrid juga dibahas mengenai kerja sama pengembangan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di beberapa blok migas di Indonesia.
“Kehadiran kami di Madrid merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperkuat hubungan dengan para investor migas global dan menarik lebih banyak investasi migas di Indonesia,” ungkap Arcandra.
Dia menambahkan dengan berbagai terobosan regulasi dan pemangkasan ratusan aturan yang tidak produktif, pemerintah optimis investasi migas akan terus meningkat.
Sebagai informasi, Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019.
Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.
Menurut Arcandra, percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia.
Terlebih lagi secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya, sehingga dimungkinkan untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada untuk mendukung produksi di Sakakemang.
"Pemerintah akan terus berupaya melakukan inisatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan tidak terbukti," tegas Arcandra.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.