Ekonomi

Presiden Jokowi ingatkan sektor migas soal pergeseran industri dunia

Permintaan minyak dunia diprediksi bakal semakin turun karena terjadinya elektrifikasi di segala bidang

Muhammad Nazarudin Latief  | 03.05.2018 - Update : 04.05.2018
Presiden Jokowi ingatkan sektor migas soal pergeseran industri dunia

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Presiden Joko Widodo mengingatkan para pelaku industri hulu minyak dan gas, bahwa saat ini tengah terjadi pergeseran yang cepat dari industri-industri yang menguasai dunia.

Pada awal dekade ini, dari sepuluh industri dengan kapitalisasi besar, lima di antaranya adalah perusahaan minyak dan gas seperti Exxon, Petrochina, Petrobuss, Royal Dutch dan Shell.

Namun sekarang perusahaan-perusahaan besar dunia didominasi oleh sektor teknologi informasi seperti Apple, Google, Microsoft, Amazon Alibaba dan Facebook.

“Artinya, kita sekarang memang lagi masuk di tengah-tengah sebuah teknologi boom, e-Commerce boom yang luar biasa,” ujar Jokowi – sapaan akrab Joko Widodo – saat membuka konvensi dan pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-42 di Jakarta, Rabu.

Menurut Jokowi, ada satu lagi yang perkembangannya pesat, yaitu revolusi dalam bidang teknologi terbarukan yang diperkirakan akan mengurangi permintaan minyak bumi pada tahun-tahun mendatang.

Namun demikian, Jokowi tetap yakin bahwa industri migas akan tetap dibutuhkan.

Menurut Jokowi, industri migas sudah sangat tua. Industri ini muncul sebagai penyokong Revolusi Industri gelombang kedua kira-kira pada 1870-1914.

Saat itu muncul sosok berkewarganegaraan Amerika bernama John Davidson yang berhasil mengubah minyak bumi menjadi basis sebuah era perindustrian yang baru.

Kemudian muncullah industri berbasis minyak seperti otomotif, kapal, dan pesawat terbang hingga pembangkit listrik tenaga diesel.

“Industri minyak ini sudah sangat lama, sangat tua sekali. Sudah lebih dari 120 tahun,” ujar dia.

Karena itu, tidak heran jika permintaan terhadap migas terus berkurang. Hal ini dikarenakan, industri dan masyarakat dunia mulai beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan, selain itu harga minyak semakin mahal.

“Kenapa berkurang? Ya karena ada mobil listrik, ada kendaraan listrik dan elektrifikasi,” ujar dia.

Pada salah satu majalah internasional, Jokowi membaca bahwa ada perkembangan signifikan dalam penggunaan bus dan listrik di Tiongkok. Pada akhir 2017, kota Shenzen sudah mengoperasikan 16.300 bus kota. Tiongkok juga mengganti 100 ribu angkutan kota menjadi kendaraan listrik.

Penggunaan bus listrik ini kemudian merembet ke kota-kota lain, seperti London, Paris, Los Angeles, Meksiko City.

“Tahun ini kendaraan listrik di dunia akan menghilangkan permintaan minyak global sekitar 279 ribu barel per hari. Ini ekuivalen dari total konsumsi nasional tahunan di Yunani,” ujar dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.