Ekonomi

Malaysia bebaskan bea masuk plastik BOPP film asal Indonesia

Lembaran BOPP film lebih menguntungkan bagi industri hilir dibandingkan dengan bahan kemasan lainnya

Muhammad Nazarudin Latief  | 03.05.2018 - Update : 03.05.2018
Malaysia bebaskan bea masuk plastik BOPP film asal Indonesia Ilustrasi: Festival Film. ( Seyit Aydoğan - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Pemerintah Malaysia membebaskan produk plastik Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film asal Indonesia dari pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) mulai 22 April lalu.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, sebelumnya produk tersebut dikenakan BMAD sebesar 12,37% pada tahun 2013-2018.

“Ini membuka peluang untuk menggenjot ekspor produk tersebut ke Malaysia. Untuk itu, diharapkan eksportir Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk ini ke negeri jiran tersebut,” ujar Oke Nurwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

BOPP film merupakan lembaran plastik hasil inovasi dalam produk kemasan. Produk ini meningkat popularitasnya karena jauh lebih murah, tidak beracun, higienis, dan ramah lingkungan. Selain itu, produk ini juga memiliki daya lindung yang handal terhadap perubahan cuaca dan suhu karena sifatnya yang kedap udara.

Industri lembaran plastik BOPP film telah mendorong pergeseran berarti dalam pengemasan berbagai produk barang konsumsi seperti rokok, makanan, minuman, bumbu penyedap, farmasi, kosmetik, kaset audio/video, pita perekat, dan tinta printer.

Hal ini dikarenakan lembaran BOPP film lebih menguntungkan bagi industri hilir dibandingkan dengan bahan kemasan lainnya.

Menurut Oke, Malaysia termasuk dalam 10 negara tujuan ekspor BOPP film Indonesia. Lima besar negara tujuan terbesar BOPP film asal Indonesia adalah Thailand, Filipina, Australia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat dengan total nilai ekspor 2012-2017 sebesar USD327,42 juta.

“Pada periode yang sama ekspor produk BOPP film ke Malaysia hanya sebesar 8 persen dari nilai total ekspor, sehingga peluang peningkatan ekspor masih sangat besar,” ungkap Oke.

Pengenaan BMAD atas produk BOPP film asal Indonesia telah mengurangi nilai ekspor produk, dari USD6 juta pada 2012 menjadi USD4,6 juta pada 2017.

Sedangkan ekspor BOPP film Indonesia ke seluruh dunia cenderung stabil dari USD128,69 juta pada 2012 menjadi USD126,96 juta tahun 2017.

Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati menyampaikan bahwa Indonesia mengapresiasi keputusan Pemerintah Malaysia yang telah menghentikan pengenaan BMAD atas produk BOPP film asal Indonesia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.