Dunia

Thailand dan Kamboja sepakat untuk gencatan senjata 'segera dan tanpa syarat'

PM Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan gencatan senjata, efektif pukul 17.00GMT, setelah menjadi tuan rumah perundingan damai antara pemimpin Kamboja dan Thailand di Kuala Lumpur.

Riyaz ul Khaliq  | 29.07.2025 - Update : 29.07.2025
Thailand dan Kamboja sepakat untuk gencatan senjata 'segera dan tanpa syarat' Perdana Menteri Kamboja, Malaysia dan Thailand berjabat tangan setelah kesepakatan pengumuman gencatan senjata pada pertemuan di Kuala Lumpur. Kredit Foto: @Dr_Hunmanet_PM/ X.

ISTANBUL

Thailand dan Kamboja pada Senin sepakat untuk melakukan gencatan senjata “segera” dan “tanpa syarat” yang berlaku mulai tadi malam waktu setempat pukul 17.00GMT, setelah melakukan pertempuran selama lima hari di perbatasan.

Langkah tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim setelah menjadi tuan rumah untuk perundingan damai antara Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai di Kuala Lumpur.

Pertemuan itu terjadi setelah konflik bersenjata terbaru di sepanjang perbatasan dimulai minggu lalu, yang mengakibatkan kematian banyak orang, termasuk tentara, di kedua sisi perbatasan yang disengketakan.

Komandan militer Thailand dan Kamboja akan mengadakan pertemuan resmi pada Selasa pagi. 

Pejabat dari AS dan China juga menghadiri pertemuan pada Senin.

Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri akan awasi pelaksanaan gencatan senjata 

Anwar, yang juga menjabat sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), mengatakan gencatan senjata akan menjadi “langkah awal yang penting menuju de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan.”

Menteri Pertahanan dan Luar Negeri Kamboja, Thailand, dan Malaysia akan mengembangkan mekanisme untuk implementasi dan verifikasi gencatan senjata menuju "perdamaian berkelanjutan dan akuntabilitas," kata Anwar.

“Mekanisme ini akan berfungsi sebagai landasan bagi perdamaian dan akuntabilitas yang berkelanjutan,” ungkap dia.

“Malaysia siap mengoordinasikan tim pengamat untuk memverifikasi dan memastikan implementasi” gencatan senjata, tutur dia.

Anwar mengatakan Malaysia akan berkonsultasi dengan sesama anggota ASEAN untuk menjadi bagian dari “dukungan perdamaian di lapangan.”

Selain menyepakati komunikasi langsung antara perdana menteri, Anwar mengatakan Thailand dan Kamboja akan mengadakan pertemuan Komite Perbatasan Umum pada 4 Agustus yang akan diselenggarakan oleh Phnom Penh.

Anwar mengatakan pertemuan di Kuala Lumpur menegaskan kembali “tekad bersama” Malaysia, Kamboja, dan Thailand untuk “menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum internasional, koeksistensi damai, dan kerja sama multilateral dalam mengejar solusi yang adil dan langgeng untuk situasi ini.”

Kedua negara tetangga Asia Tenggara ini tengah terlibat sengketa perbatasan di sepanjang provinsi Preah Vihear di Kamboja dan provinsi Ubon Ratchathani di timur laut Thailand, dengan ketegangan baru sejak 28 Mei, ketika seorang tentara Kamboja terbunuh.

Hubungan Thailand dan Kamboja memburuk dalam beberapa minggu terakhir dan ketegangan meningkat menjadi serangan udara lintas perbatasan dan tembakan roket sejak Kamis lalu, yang telah menewaskan banyak orang, termasuk para tentara.

Ratusan ribu orang mengungsi akibat bentrokan di kedua sisi perbatasan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın