Iqbal Musyaffa

SINGAPURA

Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence secara bilateral di sela-sela agenda KTT ASEAN ke 33 di Singapura, Rabu.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan Presiden dalam pertemuan tersebut menyampaikan tentang hubungan erat kedua negara yang akan memperingati 70 tahun hubungan bilateral diplomatik pada tahun depan.

“Amerika juga mengatakan bahwa Indonesia adalah teman dan mitra strategis bagi AS di kawasan Asia Tenggara,” ungkap Menteri Retno.

Dia juga menyebut Presiden pada pertemuan itu menyampaikan beberapa hal, antara lain pentingnya kerja sama kedua negara dalam membangun masyarakat yang majemuk.

“Saya kira pesan ini juga disampaikan Presiden dalam beberapa kesempatan yang berbeda,” imbuh Menteri Retno.

Presiden, lanjut Menteri Retno, juga menyampaikan mengenai kerja sama ekonomi.

Presiden menekankan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat bisa saling melengkapi dalam bidang perdagangan.

“Oleh karena itu, hubungan perdagangan kedua negara diyakini Presiden akan saling menguntungkan,” ujar dia.

Dalam konteks ini, Menteri Retno menyebut Presiden mengharapkan agar Amerika masih dapat terus memberikan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) bagi Indonesia.

“GSP ini sangat bermanfaat bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk Amerika,” tegas Menteri Retno.

Selanjutnya, Menteri Retno mengatakan Presiden menyampaikan pentingnya kerja sama untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan. Antara lain melalui kolaborasi pengembangan konsep Indo-Pasifik.

“Presiden akan memberikan beberapa prinsip dan sekali lagi dalam pertemuan Eas Asian Summit, kami akan menyampaikan konsep kita mengenai Indo-Pasifik dan kita sudah juga bicara dengan AS,” tambah dia.

Menteri Retno meyakini Indonesia dan juga ASEAN dapat menyinergikan kerja sama di dalam konsep tersebut.

Menteri Retno juga mengungkapkan bahwa Presiden menekankan perlu adanya dukungan Amerika Serikat untuk keterlibatan The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management(AHA Centre) sehingga bisa melakukan tugas yang diberikan oleh para pemimpin ASEAN untuk lebih berperan di Rakhine State.