Ekonomi, Nasional, Regional

Pertumbuhan ekonomi Vietnam bisa lampaui Indonesia

Apabila tidak berhati-hati, ekonomi Indonesia bisa disusul Vietnam dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

İqbal Musyaffa  | 16.02.2018 - Update : 17.02.2018
Pertumbuhan ekonomi Vietnam bisa lampaui Indonesia Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, pada 20 Oktober 2017. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2017 sebesar 5,06 persen yang dipicu oleh membaiknya harga komoditas ekspor dari Indonesia. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA 

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi mengingatkan agar Indonesia waspada dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Vietnam.,

Ibnu juga memaparkan total ekspor Vietnam ke seluruh negara pada 2017 mencapai USD214 miliar sementara Indonesia hanya USD168,7 miliar.

“Kita jangan puas dengan pencapaian yang sudah diraih saat ini karena Vietnam juga tumbuh pesat,” ungkap Ibnu di Jakarta, Kamis.

Begitupun total impor Vietnam mencapai USD211,1 miliar sedangkan Indonesia hanya USD156,9 miliar, kata Ibnu

Meski begitu, kata dia, secara total investasi Indonesia masih unggul dengan total USD42,5 miliar sementara Vietnam USD35,88 miliar.

“Tapi pertumbuhan investasi Vietnam pesat,” tambah dia.

Secara pertumbuhan ekonomi, Vietnam tumbuh 6,81 persen melampaui pertumbuhan Indonesia yang sebesar 5,07 persen.

Pada sektor pertanian, produksi Vietnam untuk komoditas ikan, udang, kacang mete, kopi, beras, dan lada jauh mengungguli Indonesia.

Sementara Indonesia hanya unggul pada produksi kayu dan produk kayu serta karet.

Pertumbuhan kunjungan turis ke Vietnam juga hampir sama dengan Indonesia dengan mencapai 13 juta kunjunga. Secara bilateral, kunjugan turis Vietnam ke Indonesia sebanyak 70 ribu turis dan turis Indonesia ke Vietnam sebesar 110 ribu.

Selain itu, Ibnu mengungkapkan Vietnam juga lebih unggul pada sektor manufaktur karena biaya produksi di Vietnam di lebih murah.

“Upah buruh Vietnam lebih rendah. Selain itu, Vietnam juga bisa menyediakan tanah dengan murah dan bahkan gratis untuk industri strategis,” imbuh Ibnu.

Sarana utilitas seperti listrik dan air untuk industri di Vietnam menurut dia juga lebih murah selain tentunya proses perizinan yang jauh lebih mudah dari Indonesia.

“Investor tidak perlu ke BKPM karena semua izin bisa diurus langsung di kawasan industri,” ungkap Ibnu.

Ibnu juga mengatakan, faktor keamanan menjadi sangat penting yang membedakan Indonesia dengan Vietnam.

Dia mengakui keamanan di Vietnam merupakah salah satu yang terbaik di Asia Tenggara mengungguli Thailand dan Indonesia.

“Saya berharap pemerintah Indonesia lebih menaruh perhatian untuk melengkapi kekurangan yang masih ada saat ini,” tambah dia.

Selain itu, dia juga mengusulkan agar pemerintah bisa mengirim multi stakeholder dengan melibatkan pengusaha dan asosiasi ke Vietnam untuk melihat perkembangan yang terjadi di sana.

Lebih dari itu, multi stakeholder tersebut menurut dia dapat meningkatkan hubungan perdagangan bilateral Indonesia dengan Vietnam.

Total perdagangan Indonesia dan Vietnam tahun 2017 mencapai USD6,5 miliar naik 13 persen dari tahun 2016 dengan surplus perdagangan dialami Indonesia.

“Hubungan perdagangan kedua negara sebenarnya sangat menjanjikan,” imbuh Hadi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın