Dunia, Ekonomi, Sains dan Teknologi

Perlombaan AI Warnai Persaingan Teknologi Global Sepanjang 2025

Abdulkadir Gunyol, Ali Atar, Emir Yildirim  | 31.12.2025 - Update : 31.12.2025
Perlombaan AI Warnai Persaingan Teknologi Global Sepanjang 2025

ISTANBUL

Persaingan teknologi global sepanjang 2025 ditandai kuat oleh perlombaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang menjadi salah satu agenda terpenting dunia tahun ini, seiring terjadinya lompatan besar di sektor AI, komputasi kuantum, robot humanoid, hingga teknologi antariksa.

AI memasuki fase baru, terutama sejak Juli ketika OpenAI meluncurkan model agentic yang mampu merespons perintah kompleks dan melakukan riset secara mandiri. Sistem AI yang memanfaatkan data pribadi, seperti kalender pengguna untuk merencanakan perjalanan atau memesan hotel, semakin banyak digunakan.

Sepanjang tahun ini, perkembangan signifikan juga terjadi di kalangan raksasa teknologi. Secara umum, pengguna global masih menjadikan ChatGPT sebagai pilihan utama, namun Google berhasil mengejar ketertinggalan. Setelah lama berada di bawah bayang-bayang OpenAI, Google merilis model pemrosesan gambar Nano Banana pada Agustus, disusul peluncuran Gemini 3 pada bulan lalu.

Gemini mencatat pertumbuhan pesat pengguna aktif bulanan dari 450 juta menjadi 650 juta, serta mampu melampaui ChatGPT dalam Humanity’s Last Exam, sebuah uji performa independen.

Di sisi lain, model AI asal China mengguncang peta persaingan global. Model large language model (LLM) DeepSeek menarik perhatian karena dikembangkan dalam waktu jauh lebih singkat dengan penggunaan chip yang lebih sedikit dibanding model Barat. Raksasa teknologi dan e-commerce China, Alibaba, turut meramaikan persaingan lewat Qwen3 pada kuartal terakhir 2025. Model sumber terbuka ini diklaim berbiaya rendah namun memiliki performa tinggi dan memperoleh hasil positif dalam berbagai tolok ukur.

Persaingan teknologi AS-China kian memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan proyek Stargate pada Januari, investasi AI terbesar AS sejauh ini. Perusahaan-perusahaan seperti OpenAI berkomitmen menanamkan hingga US$500 miliar dalam empat tahun untuk membangun infrastruktur AI.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping menyerukan inisiatif nasional untuk memobilisasi pengembangan AI, sebagai bagian dari upaya kemandirian teknologi Beijing menghadapi pembatasan Barat. Kebijakan ini menargetkan penguatan inovasi domestik, pengembangan algoritma kunci, dan produksi chip dalam negeri.

Konflik teknologi juga merambah ke sektor media sosial. TikTok menjadi salah satu titik krisis hubungan AS-China setelah laporan media AS menyebut tercapainya kesepakatan agar platform milik ByteDance itu beroperasi di bawah perusahaan patungan yang dikendalikan investor AS. ByteDance dan TikTok dilaporkan menandatangani perjanjian mengikat dengan Oracle, Silver Lake, dan MGX.

Kebutuhan energi AI yang sangat besar turut mendorong raksasa teknologi berinvestasi pada energi nuklir dan pusat data berbasis hidrogen hijau.

Selain AI, 2025 menjadi tahun penting bagi komputasi kuantum, yang mulai keluar dari laboratorium menuju penerapan komersial dan industri. Kemajuan signifikan dicapai dalam kapasitas perangkat keras dan algoritma koreksi kesalahan.

Perkembangan ini turut mengukuhkan dominasi raksasa teknologi sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia. Nvidia memimpin, diikuti Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon, Meta, Broadcom, dan TSMC, menurut data Companies Market Cap.

Inovasi juga terlihat pada robot humanoid yang mulai digunakan sebagai tenaga kerja alternatif di pabrik dan area percontohan. Robot-robot eksperimental ini mulai mampu melakukan tugas produksi kompleks berdampingan dengan manusia berkat pembelajaran berbasis AI. Tesla, salah satu pelopor, mulai memproduksi dan menguji robot humanoid Optimus untuk penggunaan internal, dengan rencana produksi massal pada tahun depan.

Dukungan teknologi ke Israel jadi sorotan

Sepanjang 2025, sejumlah perusahaan teknologi AS mendapat sorotan terkait dugaan dukungan teknologi, termasuk komputasi awan dan AI, kepada Israel. Media Barat melaporkan lonjakan penggunaan AI OpenAI dan Microsoft oleh militer Israel hingga 200 persen setelah 7 Oktober 2023, disertai peningkatan signifikan layanan cloud.

Posisi Türkiye dalam persaingan teknologi global

Türkiye mencatat sejumlah capaian penting tahun ini. Platform media sosial domestik NSosyal, bagian dari inisiatif perangkat lunak nasional, diluncurkan dan berhasil menarik lebih dari 1 juta pengguna, sekaligus menjadi aplikasi media sosial terpopuler di App Store Turki.

Festival teknologi dan kedirgantaraan TEKNOFEST digelar di Türkiye dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC), dengan total kunjungan mencapai 1,5 juta orang. Jumlah technopark di Türkiye juga meningkat menjadi 110, memperkuat ekosistem riset dan pengembangan berbasis kolaborasi industri–universitas.

Di sektor antariksa, Fergani Space meluncurkan satelit pertamanya FGN-100-d1 pada Januari, disusul FGN-100-d2 dan kendaraan transfer orbit pertama Türkiye, FGN-TUG-S01. Langkah ini menjadi pijakan awal menuju sistem penentuan posisi global (GPS) nasional Türkiye bernama “Ulug Bey.”

Di bidang astronomi, ilmuwan juga menemukan galaksi baru yang menyerupai Bima Sakti, terbentuk sekitar 1,8 miliar tahun setelah awal alam semesta, yang berpotensi mengubah teori evolusi galaksi awal.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.