Ekonomi

Pemimpin G20 siapkan langkah konkret tangani Covid-19

Indonesia menyetujui proposal Jepang untuk memasukkan paragraf yang berisi dukungan para pemimpin G20 bagi pemerintah Jepang yang akan menunda pelaksanaan Olimpiade 2020 sebagai akibat dari merebaknya Covid-19

Iqbal Musyaffa  | 26.03.2020 - Update : 26.03.2020
Pemimpin G20 siapkan langkah konkret tangani Covid-19 Presiden Indonesia Joko Widodo (kedua dari kiri), Presiden Tuki Recep Tayyip Erdogan (ketiga dari kiri), Presiden Amerika Serikat Donald Trump (ketiga dari kiri) dan Putera Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman ( keempat dari kiri) saat di KTT G20 di Osaka, Jepang pada Jumat 28 Juni 2019. (Dok. Sekretariat Presiden - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Para pemimpin negara-negara G20 sedang mempersiapkan upaya nyata menangani pandemik Covid-19, jelang diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 tentang Covid-19 secara virtual pada hari ini, Kamis.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman, Indonesia telah menjelaskan pada pertemuan pendahuluan secara online pada Rabu kemarin. Indonesia meminta dibahas konsep naskah ‘Leaders’ Statement on Covid-19’ yang akan menjadi keluaran utama dari Arab Saudi selaku Presidensi G20, yang menjadi pemimpin dari pertemuan Sherpa dan KTT ini.

Indonesia juga menyampaikan bahwa dalam pernyataan para pemimpin G-20 harus ada rekomendasi langkah-langkah konkret dan dapat dieksekusi untuk penanganan Covid-19.

“Statement para pemimpin G20 akan bermanfaat jika setiap negara anggota G20 berkomitmen untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam penanganan pandemi global dimaksud,” ujar Rizal dalam keterangan resmi, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia menyampaikan beberapa poin utama yang direkomendasikan menjadi bagian dari Leaders’ Statement.

Pertama, meningkatkan proteksi sosial terhadap kelompok rentan, termasuk masyarakat usia lanjut, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta pekerja dengan upah rendah.

Kedua, mendukung dan memastikan keselamatan tenaga medis sesuai dengan standar World Health Organization (WHO) melalui kemudahan akses terhadap obat-obatan dan alat pelindung diri (APD).

Ketiga, memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan vaksin dan kebutuhan medis lainnya.

“Dalam hal ini, Indonesia meminta agar setiap negara G20 dapat turut memfasilitasi perdagangan dan mobilitas obat serta kebutuhan medis lainnya, melalui upaya relaksasi prosedur ekspor-impor,” kata Rizal.

Keempat, segala bentuk kontribusi finansial yang bersifat global harus tetap merujuk pada kondisi dan prioritas nasional. Hal ini mengingat adanya perbedaan kebutuhan dan prioritas dalam negeri dari setiap negara yang terdampak untuk mengerahkan segala sumber daya yang tersedia.

Dan kelima, perlu adanya komitmen para pemimpin dunia dalam menciptakan kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat guna mencegah resesi ekonomi global yang lebih dalam akibat dari keberlanjutan pandemi ini.

Selain itu, Rizal mengatakan Indonesia mendukung usulan Presidensi Arab Saudi memasukkan Jaring Perlindungan Sosial atau Social Safety Net sebagai salah satu upaya melindungi masyarakat miskin dalam menghadapi dampak Covid-19, khususnya di negara-negara berkembang.

“Indonesia juga menyetujui proposal Jepang untuk memasukkan paragraf yang berisi dukungan para pemimpin G20 bagi pemerintah Jepang yang akan menunda pelaksanaan Olimpiade 2020 sebagai akibat dari merebaknya Covid-19,” tambah Rizal.

Sebagai informasi, KTT Luar Biasa G20 tentang Covid-19 akan dijalankan secara virtual, pada hari ini, pukul 19.00 WIB, dan akan diikuti oleh seluruh pemimpin negara G20 dan organisasi internasional terkait, termasuk Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. KTT akan dipimpin oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.