Ekonomi

Indonesia jual 50.000 metrik ton baja ke AS

Ini merupakan bukti bahwa Indonesia mendapatkan pengecualian atas pengenaan tarif impor baja sebesar 25 persen.

Muhammad Nazarudin Latief  | 20.01.2019 - Update : 21.01.2019
Indonesia jual 50.000 metrik ton baja ke AS Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua dari kiri) bertemu dengan pengusaha Amerika Serikat. (Foto Kemendag - Anadolu Agency)

Jakarta Raya


Muhammad Latief 

JAKARTA

Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menandatangani nota kesepahaman pembelian baja batangan sebanyak 50.000 metrik ton senilai USD40 juta, Kamis (17/01).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ini merupakan bukti bahwa Indonesia mendapatkan pengecualian atas pengenaan tarif impor baja sebesar 25 persen.

“Jumlah dari MoU yang ditandatangani ini merupakan awal dan masih akan diikuti lagi perkembangannya,” jelas Mendag.

Penandatanganan dilakukan antara Hanwa American Corp yang diwakili Ryuichi Takaba dengan Gunung Steel Group yang diwakili Abdullah Taniwan.

Namun, saat ini masih ada beberapa permohonan pengecualian produk baja Indonesia yang belum mendapatkan putusan dari AS.

“Kita akan upayakan terus untuk pengecualian tersebut," ujar dia.

Indonesia juga menggelar business matching di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York, AS.

Menurut Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda upaya ini berusaha memperkuat kemitraan dan berkolaborasi dengan AS, serta menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.

AS telah menjadi salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia selama bertahun-tahun. Semakin banyak perusahaan AS berinvestasi di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

Perdagangan antara Indonesia dan AS tercatat meningkat selama lima tahun terakhir. Untuk periode Januari-Oktober 2018, total perdagangan kedua negara tumbuh 12,6 persen dengan nilai mencapai USD 23,9 miliar.

AS antara lain menyediakan kedelai, kapas, gandum, dan helikopter ke Indonesia, sedangkan Indonesia memasok bahan untuk industri seperti udang, karet, minyak sawit, ban, dan alas kaki ke AS.

Menurut Arlinda, Indonesia juga untuk membeli produk-produk AS yang dibutuhkan di dalam negeri. Antara lain pembelian kedelai berkualitas tinggi dan penyuling biji-bijian kering dan larut (DDGS) sebanyak 1,6 juta metrik ton.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.