Ekonomi

Indonesia bangun manufaktur sebagai penggerak perekonomian

Industri kilang, besi baja dan basic chemicals jadi prioritas

Muhammad Nazarudin Latief  | 31.01.2018 - Update : 31.01.2018
Indonesia bangun manufaktur sebagai penggerak perekonomian Ilustrasi: Pekerja memanen kelapa sawit di Deli Serdang, Sumatra Utara, 18 Januari 2017. (Jefri Tarigan-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Indonesia berusaha mengembalikan industri manufaktur sebagai motor penggerak perekonomian.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pembangunan industri manufaktur adalah prioritas pemerintah selain infrastruktur.

“Jalannya mulai dari hilirisasi pertambangan dan perkebunan. Kemudian mendorong lahirnya industri lain termasuk pupuk,” ujar Menteri Darmin, dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu.

Menurut Menteri Darmin, tahun pertama pemerintahan Jokowi, pemerintah mendorong lahirnya industri kilang dan petrokimia dengan investor perusahaan perminyakan Aramco dari Arab Saudi.

Saat ini, industri sudah dimulai namun memerlukan waktu yang panjang agar bisa berproduksi maksimal.

Sektor berikutnya yang dibangun adalah industri besi dan baja dengan investor dan Pohan Iron Steel Company (Posco), asal Korea Selatan.

Menurut Menteri Darmin, sektor lain yang dikembangkan adalah basic chemical yang merupakan hulu dari industri farmasi dan beberapa industri kimia yang lain.

Industri ini, menurut Menteri Darmin penting karena ketergantungan Indonesia pada barang-barang dari tiga industri itu cukup tinggi.

Menurut Menteri Darmin, saat Indonesia masih sibuk membangun ketiga industri tersebut, sudah ada lagi tema besar yang menunggu yaitu industri digital.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.