Ekonomi, Nasional

Dua perusahaan Indonesia jadi percontohan industri 4.0 dunia

Keduanya dianggap mampu mengatasi tantangan dalam memperbarui sistem dan mengaplikasikan teknologi mutakhir, seperti artificial intelligence, big data analytics, dan 3D printing.

Muhammad Nazarudin Latief  | 04.07.2019 - Update : 04.07.2019
Dua perusahaan Indonesia jadi percontohan industri 4.0 dunia ILUSTRASI. Produk teknologi digital. (Gökhan Balcı - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA 

Dua perusahaan asal Indonesia masuk menjadi 10 perusahaan lighthouse/Global Lighthouse Network atau percontohan industri 4.0 berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) pada Annual Meeting of the New Champions di Dalian, China, Rabu.

“Adanya lighthouse industry dapat menjadi pembelajaran bagi industri lain dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Ke depan, diharapkan semakin banyak lighthouse industry yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Kamis.

Kedua perusahaan itu adalah produsen elektronik PT Schneider Electric Manufacturing Batam (SEMB) dan kontraktor tambang PT Petrosea Tbk yang berlokasi di Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menurut Menteri Airlangga mereka menjadi percontohan bagi perusahaan lainnya untuk mengatasi tantangan dalam memperbarui sistem dan mengaplikasikan teknologi mutakhir, seperti artificial intelligence, big data analytics, dan 3D printing.

“10 perusahaan itu dipilih berdasarkan kepemimpinannya menerapkan teknologi industri 4.0 untuk mendorong dampak positif terhadap finansial dan operasionalnya,” ujar Menteri Airlangga.

“Selain itu, mereka sukses mengintegrasikan teknologi industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.”

Delapan perusahaan lighthouse yang lain adalah Arçelik (Ulmi, Romania), Ford Otosan (Kocaeli, Turki), Nokia (Oulu, Finlandia), dan Posco (Pohang, Korea Selatan).

Kemudian Groupe Renault (Cléon, Prancis), SAIC Maxus (Nanjing, China), Tata Steel (Kalinganagar, India), dan Zymergen (Emeryville, USA).

Siap bertransformasi

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara mengatakan mulai banyak industri manufaktur di Indonesia yang siap memasuki era industri 4.0, mereka antusiasnya mengikuti penilaian Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

“INDI 4.0 merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia,” jelasnya.

Sampai saat ini, sebanyak 328 perusahaan industri sudah melakukan self-assesment INDI 4.0 secara online melalui akun SIINas (Sistem Informasi Industri Nasional).

Jumlah itu meliputi 39 perusahaan industri makanan dan minuman, 10 perusahaan industri tekstil, serta 30 perusahaan industri kimia.

Selanjutnya, 198 perusahaan industri otomotif, 28 perusahaan industri elektronika, 11 perusahaan industri logam, 11 perusahaan industri aneka, dan 1 perusahaan industri EPC.

“Dari hasil self-assesment INDI 4.0, industri di Indonesia cukup siap untuk bertransformasi menuju industri 4.0,” ujar dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın