Warga Palestina dan polisi Israel bentrok di kompleks al-Aqsa
Bentrokan terjadi di tengah seruan kelompok-kelompok Yahudi agar para pemukim berkumpul di situs suci untuk memperingati "penyatuan kembali Yerusalem"
Palestinian Territory
Fatima Abu Sbitan
YERUSALEM
Bentrokan antara jemaah Palestina dan pasukan Israel meletus di kompleks Masjid al-Aqsa, Yerusalem Timur, pada Minggu.
Dalam sebuah pernyataan, Badan Wakaf Yerusalem mengatakan polisi Israel mengizinkan lebih dari 400 pemukim Israel masuk ke dalam kompleks itu.
Hal itu menyulut kemarahan ratusan jemaah yang kemudian meneriakkan 'Allahu Akbar' ke arah pusat kompleks masjid.
Polisi Israel mengejar dan menyerang jemaah, termasuk seorang penjaga masjid, dan melarang petugas medis memberikan bantuan.
Polisi juga menembakkan gas air mata dan bom kejut ke arah para jemaah.
Selama bentrokan itu, tiga jemaah ditangkap.
Hingga saat ini, polisi Israel belum merilis pernyataan resmi tentang bentrokan itu.
Bentrokan terjadi di tengah seruan kelompok-kelompok Yahudi agar para pemukim berkumpul di situs suci untuk memperingati "penyatuan kembali Yerusalem".
Israel secara ilegal menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsa berada, sejak Perang Arab-Israel 1967.
Israel menduduki seluruh Kota Yerusalem Timur pada 1980, dan mengklaimnya sebagai ibu kota negara "abadi dan tak terbagi".
Sementara itu, hukum internasional menganggap Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan.
Bagi umat Islam, al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia setelah Mekah dan Madinah.