Turkiye ingatkan pihak ketiga dalam perangnya lawan kelompok teroris PKK/YPG
Turkiye melakukan operasi anti-teror yang signifikan baik di dalam negeri maupun luar negeri terhadap kelompok teroris Daesh pada 2023, kata Menlu Fidan
ANKARA
Turkiye memperingatkan pihak ketiga dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam upayanya melawan kelompok teroris PKK/YPG, kata Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan pada Senin.
Berbicara di hadapan Komite Perencanaan dan Anggaran di Parlemen Turkiye selama pembahasan anggaran Kementerian Luar Negeri, Fidan mengatakan Turkiye juga memantau dengan cermat aktivitas Organisasi Teroris Fetullah (FETO) di luar negeri.
Fakta bahwa FETO juga berfungsi sebagai jaringan intelijen dan kejahatan, dan pihaknya telah menyampaikan hal itu kepada pihak terkait, sebut dia.
Meningkatnya aktivitas FETO di Afrika dan kehadirannya di Afghanistan dipantau melalui kerja sama dengan aktor internasional, tambah dia.
Turkiye juga melakukan operasi anti-teror yang signifikan baik di dalam negeri maupun internasional terhadap kelompok teroris Daesh/ISIS, kata Fidan.
Hubungan Turkiye-AS
Kontak diplomatik Turkiye dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) terus berlanjut sepanjang tahun 2023, kata Fidan.
Dalam pembicaraan antara kedua belah pihak, Turkiye mengatakan kerja sama antara AS dan kelompok teror PKK/YPG serta kehadiran kelompok teror FETO di AS tidak sejalan dengan semangat aliansi, tutur dia.
Pihak Turkiye telah berulang kali menekankan bahwa AS perlu mengambil langkah nyata untuk memperbaiki pendekatannya yang salah arah terhadap isu-isu yang secara langsung mempengaruhi keamanan nasional Turkiye, ujar menlu.
“Kami telah meningkatkan harapan kami agar permintaan pengadaan dan modernisasi F-16 dapat segera diselesaikan tanpa syarat dan batasan apa pun di setiap tingkat,” ungkap Fidan.
Terlebih lagi, kami terus berkolaborasi dengan AS dalam berbagai isu regional dan global di mana kami memiliki kepentingan yang sama, tambah dia.
Perang Rusia-Ukraina
Turkiye terus berupaya untuk mengurangi dampak kerusakan dari konflik regional dan global atas perang Rusia-Ukraina pada 2023, kata menteri luar negeri Turkiye.
“Sepanjang masa aktif Inisiatif (Gandum Laut Hitam), kami memfasilitasi pengiriman sekitar 33 juta ton produk biji-bijian ke dunia,” tutur dia.
Menekankan fokus mereka pada kebangkitan kembali kesepakatan gandum di Laut Hitam, Fidan mengatakan bahwa “dengan memanfaatkan saluran komunikasi langsung yang kami jaga dengan Rusia, kami melanjutkan upaya kami agar perang berakhir berdasarkan perdamaian yang adil.”
Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam ditengahi oleh PBB dan Turkiye pada 2022 guna memastikan kelancaran ekspor pertanian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam.
Kesepakatan tersebut memungkinkan pengiriman 33 juta ton produk biji-bijian ke pasar dunia, sehingga menghindari krisis pangan global.
Namun awal tahun ini, Rusia menolak untuk memperpanjang perjanjian tersebut, dengan mengeluh bahwa negara-negara Barat belum memenuhi kewajibannya dan masih ada pembatasan terhadap ekspor makanan dan pupuk mereka sendiri.
Melawan terorisme di Suriah dan Irak
Turkiye memprioritaskan penghapusan ancaman teroris di Suriah, khususnya kelompok teroris PKK/YPG dan Daesh/ISIS, kata Fidan.
Mengatakan bahwa beberapa negara terus mendukung PKK/YPG dengan dalih memerangi Daesh/ISIS, dia menekankan, “Kami berulang kali menekankan bahwa ini adalah kesalahan strategis dan mengandalkan mitra sah dalam memerangi kelompok teror ISIS sangatlah penting.”
Menyoroti bahwa Turkiye terus berjuang melawan organisasi teroris PKK dan afiliasinya di Irak tanpa henti, Fidan mengatakan negaranya tidak ragu untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang diperlukan bila perlu. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.