Dunia

Seoul fokus pada denuklirisasi Korea Utara

Korea Selatan mengatakan denuklirisasi menjadi agenda prioritas selama pertemuan puncak bulan depan dengan Korea Utara

Maria Elisa Hospita  | 30.08.2018 - Update : 30.08.2018
Seoul fokus pada denuklirisasi Korea Utara Ilustrasi --Bendera Korea Utara dan Korea Selatan (Foto File - Anadolu Agency)

Seoul-t ukpyolsi

Alex Jensen

SEOUL 

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan menjadikan denuklirisasi sebagai "bahasan utama" ketika bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Pyongyang, bulan depan.

Hal itu disampaikan kantor kepresidenan Seoul pada Kamis, setelah Amerika Serikat (AS) membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Utara pekan ini.

Seorang sumber mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump membatalkan kunjungan itu setelah negosiator senior Korut Kim Yong-chol mengirim surat peringatan bahwa perundingan denuklirisasi "kembali dipertaruhkan dan bisa saja batal".

Menurut anggota parlemen Korsel pada Rabu, Pompeo menjelaskan kepada Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-hwa bahwa kunjungannya dibatalkan karena itu tidak akan mencapai apapun.

Utusan Washington itu dikritik karena kembali dari Pyongyang pada bulan lalu tanpa menyetujui timeline untuk denuklirisasi Utara, padahal Kim Jong-un telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan AS sebulan sebelumnya.

"Karena denuklirisasi adalah isu paling penting dalam pertemuan antar-Korea, maka kami akan memfokuskan diskusi untuk menyelesaikan masalah itu, terlepas dari apakah Menlu Pompeo mengunjungi Korea Utara atau tidak," kata juru bicara kantor kepresidenan Seoul Kim Eui-kyeom seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap, Kamis.

Meskipun mereka memiliki aliansi militer yang erat, Seoul dan Washington memiliki pandangan yang berbeda mengenai penanganan Korea Utara, yang menuntut langkah bertahap dan simultan dari semua pihak.

AS bersikeras Pyongyang harus denuklirisasi sebelum menikmati berbagai manfaat, seperti kerja sama ekonomi.

Selain itu, Pyongyang diharapkan menyetujui perjanjian damai secara resmi, karena Perang Korea 1950-53 hanya berakhir dengan gencatan senjata.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.