Dunia

Rusia minta bantuan China bangun jalur pengiriman kargo di Arktik

Rusia menguasai sekitar 50 persen dari total garis pantai Arktik dan berupaya untuk menambah lalu lintas laut di wilayah tersebut

Maria Elisa Hospita  | 20.04.2019 - Update : 22.04.2019
Rusia minta bantuan China bangun jalur pengiriman kargo di Arktik ILUSTRASI. Kapal kargo milik Rusia terlihat beroperasi di Laut Pechora, di kawasan Arktik Rusia pada 8 Mei 2016. (Sergey Anisimov - Anadolu Agency)

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA 

Rusia telah meminta China untuk bekerja sama dalam mengembangkan pelabuhan dan fasilitas lainnya di kawasan Arktik.

"Rusia ingin bekerja sama dengan China untuk membangun jalur pengiriman Kutub Utara," kata Duta Besar Rusia untuk Tiongkok Andrey Denisov kepada South China Morning Post.

Rusia menguasai sekitar 50 persen dari total garis pantai Arktik dan berupaya untuk menambah lalu lintas laut di wilayah tersebut.

Moskow telah membangun pelabuhan baru dan fasilitas infrastruktur lainnya untuk meningkatkan pengiriman kargo yang melintasi Kutub Utara yang juga dikenal sebagai "Rute Laut Utara".

Denisov juga mengatakan bahwa negosiasi pasokan gas Rusia ke China melalui rute Power of Siberia Two sudah mencapai tahap lanjut.

"Sejauh ini hampir semua proses sudah selesai. Hanya harga yang belum kami sepakati," kata Denisov.

“China sebagai pembeli membutuhkan gas dan sumber jangka panjang yang andal. Rusia jelas jawabannya," kata dia lagi.

Proyek Power of Siberia One, yang juga dikenal sebagai "Rute Timur", diperkirakan selesai pada 10 Desember dan akan mentransfer 38 miliar meter kubik gas ke China setiap tahunnya.

Namun, rencana ambisi Beijing di Arktik serta perannya yang meluas telah menimbulkan kekhawatiran dari negara-negara Arktik lainnya serta para pencinta lingkungan.




Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.