
ISTANBUL
Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa menyatakan keinginannya untuk mengubah hubungan dengan Turkiye menjadi kemitraan strategis.
Al-Sharaa menyoroti pentingnya memperdalam kemitraan antara kedua negara, dan melanjutkan: “Kami menegaskan transformasi hubungan kami dengan Turkiye menjadi kemitraan strategis yang mendalam di semua bidang.”
Dia mengatakan bahwa tahap selanjutnya akan difokuskan pada “peningkatan pertukaran perdagangan dan investasi bersama, khususnya dalam proyek pembangunan kembali infrastruktur, yang bertujuan untuk mencapai pemulihan ekonomi dan mendukung masa depan yang lebih baik bagi kedua negara.”
Al-Sharaa juga mengundang Presiden Erdogan untuk mengunjungi Suriah “sesegera mungkin.”
“Kami menghargai Presiden Recep Tayyip Erdogan atas komitmen dan upaya kuatnya dalam mendorong kerja sama guna memastikan keberhasilan fase transisi, serta menghadirkan keamanan dan stabilitas di kawasan,” kata presiden Suriah.
Dia juga menegaskan bahwa “revolusi Suriah dan keterlibatan Turkiye di dalamnya—meski menghadapi situasi yang penuh tantangan bagi otoritas dan rakyat Turkiye—telah memperkuat hubungan bilateral.”
“Dukungan berkelanjutan Turkiye tetap nyata melalui upaya berkelanjutannya untuk memastikan keberhasilan kepemimpinan Suriah saat ini baik secara politik maupun ekonomi sambil menjaga kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial Suriah,” ungkap al-Sharaa.
Al-Sharaa, pemimpin kelompok anti-rezim yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad di Suriah, dilantik sebagai presiden Suriah pada minggu lalu.
Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember 2024, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.