Dunia

Negosiator AS sebut serangan Israel terhadap Qatar hancurkan kepercayaan selama perundingan soal Gaza

Negosiator AS; Jared Kushner dan Steve Witkoff, mengungkapkan pihaknya 'sangat kecewa' atas pengeboman di kompleks Doha yang menampung para negosiator Hamas oleh Israel, dan menyebutnya sebagai kemunduran besar dalam upaya mediasi

Alperen Aktas  | 20.10.2025 - Update : 20.10.2025
Negosiator AS sebut serangan Israel terhadap Qatar hancurkan kepercayaan selama perundingan soal Gaza Serangan Israel terhadap Negosiator Hamas di Qatar Terekam CCTV.

ISTANBUL

Dua negosiator utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk kesepakatan gencatan senjata Gaza mengatakan mereka "sangat kecewa" atas serangan rudal Israel pada September terhadap sebuah kompleks di Doha, Qatar yang menampung para negosiator Hamas selama upaya perdamaian yang sensitif.

Mereka menggambarkan serangan Israel tersebut sebagai pukulan berat bagi "kepercayaan" dan upaya mediasi regional.

Dalam wawancara panjang yang ditayangkan pada Minggu di program 60 Minutes CBS, menantu Trump, Jared Kushner, yang saat ini juga menjabat sebagai penasihat informal pemerintahannya, mengatakan serangan Israel "melanggar banyak kepercayaan yang kami rasa pantas kami dapatkan dari pihak Israel," dan menambahkan bahwa itu "bukanlah langkah strategis yang cerdas."

Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff menyuarakan rasa frustrasinya dengan mengatakan bahwa dirinya dan Kushner merasa “dikhianati” setelah serangan tersebut, yang terjadi saat perundingan antara pejabat AS, Israel, dan Qatar sedang mencapai kemajuan menuju gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.

"Pertemuan kami sangat produktif. Lalu kami bangun keesokan paginya dan mendapati telah terjadi serangan," ucap Witkoff.

Menurut kedua pihak, serangan tersebut "melewati batas" bagi para mediator AS dan untuk sementara menggagalkan negosiasi, mengisolasi Qatar — perantara utama antara Washington dan Hamas — dan memaksa para negosiator Hamas untuk bertindak secara diam-diam.

"Kami telah kehilangan kepercayaan dari Qatar," kata Witkoff. "Serangan itu memiliki efek yang meluas."

Kushner mengatakan Trump secara pribadi turun tangan, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meminta maaf kepada pimpinan Qatar.

"Permintaan maaf itu sangat penting," ujar Witkoff. "Itulah kunci yang membawa kami ke titik berikutnya."

Serangan itu menyoroti ketegangan antara pendekatan AS dan Israel terhadap perundingan gencatan senjata Gaza.

Kushner mengatakan strategi Washington bergantung pada “kepercayaan dan realisme pragmatis,” dan memperingatkan bahwa “melanggar kepercayaan itu” berisiko merusak stabilitas jangka panjang.

Witkoff dan Kushner mengenang pertemuan penting pada 8 Oktober di Mesir dengan kepala negosiator Hamas — yang diadakan hanya sebulan setelah serangan Doha. Negosiator tersebut, kata Witkoff, selamat dari serangan Israel tetapi kehilangan putranya.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepadanya atas kehilangan putranya," kata Witkoff. "Saya memberi tahu dia bahwa saya telah kehilangan seorang putra dan bahwa kami berdua adalah anggota klub yang sangat buruk — orang tua yang menguburkan anak-anak mereka."

Kushner menggambarkan pertukaran emosi tersebut sebagai “sangat menarik” dan mengatakan bahwa hal tersebut mengubah suasana pertemuan.

“Hal ini berubah dari negosiasi dengan kelompok teroris menjadi melihat dua manusia menunjukkan kerentanan satu sama lain,” katanya.

Serangan 9 September di Doha terjadi di tengah negosiasi intensif yang dipimpin AS untuk mengakhiri perang Gaza dan mengamankan pembebasan sandera Israel.

Qatar, bersama Mesir dan Turkiye, telah berperan sebagai mediator utama dalam perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas. Insiden tersebut mendorong Netanyahu untuk meminta maaf secara langsung kepada para pejabat Qatar, yang jarang terjadi. Setelah itu, negosiasi dilanjutkan dan akhirnya menghasilkan rencana 20 poin pemerintahan Trump untuk perdamaian di kawasan tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın