ISTANBUL

Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Rabu mengatakan bahwa Turkiye akan mempercepat upayanya untuk pembebasan semua sandera dan pembentukan gencatan senjata permanen di Gaza.

“Kami akan mempercepat upaya kami untuk pembebasan sandera dan pembentukan gencatan senjata yang langgeng. Mudah-mudahan, inisiatif kami juga akan terus berlanjut secara multidimensi di masa yang akan datang,” kata Erdogan di X, memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina.

Turkiye akan terus mendukung saudara-saudaranya di Palestina, seperti yang sudah selama ini dilakukan sepanjang sejarah, ucap dia.

“Bantuan kemanusiaan kami untuk saudara-saudara kami di Gaza terus berlanjut. Sejauh ini, kami telah mengirimkan 12 pesawat dan 1 kapal bermuatan bahan bantuan ke (bandara) Al Arish,” kata Erdogan.

Dia juga mengatakan bahwa kapal kedua yang mengangkut 1.500 ton bantuan kemanusiaan berlayar pada Rabu pagi.

“Kami memfasilitasi evakuasi korban luka, terutama pasien kanker dan anak-anak, ke Turkiye untuk mendapatkan perawatan. Pemeriksaan lokasi rumah sakit lapangan yang akan kami dirikan di Gaza sedang dilakukan,” tambah presiden Turkiye.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turkiye, dalam pernyataan yang memperingati hari internasional tersebut, menegaskan kembali “komitmen kuat Ankara terhadap perjuangan Palestina yang adil”.

“Upaya kami untuk mengatasi ketidakadilan yang diderita oleh saudara-saudara kami di Palestina akan terus berlanjut berdasarkan solusi dua negara,” kata Kemlu Turkiye di X.

Selain itu, Direktur Komunikasi Fahrettin Altun mengatakan Turkiye menganggap tanggung jawabnya untuk mempromosikan "kebenaran dan keadilan" melalui berbagai saluran komunikasi.

“Turkiye akan melanjutkan upaya tulusnya untuk mendukung rakyat Palestina dan dengan tekun mengupayakan solusi yang adil dan permanen terhadap masalah Palestina, seperti yang telah dilakukan di masa lalu,” kata Altun pada X.

Altun juga mengatakan bahwa presiden Turkiye selalu mendukung Palestina dalam “tujuan adil” mereka.

“Keadilan membutuhkan dukungan universal. Hari ini, kami akan mengulangi seruan kami untuk kemerdekaan Palestina,” tukas dia.

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Sejak itu, operasi militer ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah terkepung itu.